Kencing nanah, atau yang secara medis dikenal sebagai gonore, adalah momok bagi kesehatan reproduksi. Penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae ini tak boleh dianggap enteng. Bukan hanya mengganggu, gonore juga bisa memicu komplikasi serius jika dibiarkan tanpa penanganan. Mari kita bedah lebih dalam tentang penyakit ini, mulai dari gejala hingga cara pencegahannya.
Penyebab Gonore: Bukan Sekadar ‘Pergaulan Bebas’
Bakteri Neisseria gonorrhoeae adalah dalang utama di balik gonore. Penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita, terutama saat berhubungan seksual: vaginal, anal, atau oral. Meski sering dikaitkan dengan perilaku seksual berisiko, penting untuk diingat bahwa gonore bisa menyerang siapa saja, termasuk mereka yang baru pertama kali aktif secara seksual. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko tertular gonore antara lain:
- Hubungan Seksual Tanpa Pengaman: Kondom adalah benteng pertahanan utama. Melewatkan penggunaannya sama saja membuka pintu bagi bakteri Neisseria gonorrhoeae.
- Berganti-ganti Pasangan Seksual: Semakin banyak pasangan seksual, semakin tinggi risiko terpapar bakteri penyebab gonore.
- Riwayat PMS: Jika pernah mengalami PMS sebelumnya, risiko tertular gonore meningkat.
Gejala Gonore: Pria dan Wanita, Beda Manifestasi
Gejala gonore bisa berbeda antara pria dan wanita, bahkan terkadang tidak bergejala sama sekali. Inilah mengapa pemeriksaan rutin sangat penting, terutama jika memiliki faktor risiko.
Also Read
Pada Pria:
- Nyeri saat Buang Air Kecil: Sensasi terbakar atau nyeri saat kencing adalah salah satu gejala paling umum.
- Keluarnya Nanah: Dari penis, biasanya berwarna kuning, hijau, atau putih.
- Nyeri atau Bengkak: Pada testis atau sekitar alat kelamin.
Pada Wanita:
- Perubahan Keputihan: Volume cairan keputihan meningkat, terkadang berwarna kuning atau kehijauan.
- Nyeri saat Buang Air Kecil: Sama seperti pria, wanita juga bisa merasakan nyeri saat kencing.
- Perdarahan di Luar Masa Menstruasi: Atau perdarahan setelah berhubungan seks.
- Nyeri Panggul: Gejala ini bisa muncul jika infeksi sudah menyebar.
Perlu diingat, gonore bisa menyerang area lain seperti tenggorokan (akibat oral seks) atau dubur (akibat anal seks), dan gejalanya pun bisa berbeda-beda.
Diagnosis dan Pengobatan: Jangan Tunda!
Mendapatkan diagnosis yang tepat adalah kunci untuk mengatasi gonore. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan serangkaian tes, seperti:
- Pemeriksaan Urin: Untuk mendeteksi keberadaan bakteri.
- Tes Darah: Untuk mendeteksi infeksi lain yang mungkin ada.
- Swab Cairan: Dari area yang terinfeksi (alat kelamin, dubur, tenggorokan) untuk diuji di laboratorium.
Setelah diagnosis ditegakkan, pengobatan akan segera dimulai. Antibiotik adalah senjata utama melawan gonore, dengan pilihan obat seperti ceftriaxone, cefixime, azithromycin, atau doxycycline. Penting untuk:
- Mengonsumsi Antibiotik Sesuai Anjuran: Jangan berhenti minum obat sebelum waktu yang ditentukan, meskipun gejala sudah mereda.
- Menginformasikan Pasangan Seksual: Agar mereka juga bisa diperiksa dan diobati jika perlu.
- Menghindari Seks: Selama masa pengobatan, untuk mencegah penularan.
Pencegahan Gonore: Lebih Baik Mencegah daripada Mengobati
Mencegah gonore lebih mudah daripada mengobatinya. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
- Praktik Seks Aman: Gunakan kondom setiap kali berhubungan seks.
- Batasi Pasangan Seksual: Semakin sedikit pasangan seksual, semakin rendah risiko tertular gonore.
- Pemeriksaan Kesehatan Rutin: Lakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi secara teratur, terutama jika aktif secara seksual.
- Skrining Pranikah: Jika berencana menikah, lakukan skrining untuk mendeteksi PMS dan penyakit lain yang mungkin ditularkan.
Gonore bukanlah aib. Ini adalah penyakit yang bisa diobati dan dicegah. Dengan pemahaman yang baik, kesadaran akan gejala, dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita bisa menjaga kesehatan reproduksi dan terhindar dari komplikasi yang merugikan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala atau memiliki kekhawatiran. Kesehatan adalah investasi terbaik.