Pahami ATP dan TP: Kunci Sukses Kurikulum Merdeka untuk Anak

Annisa Ramadhani

Remaja & Pendidikan

Orang tua, tahukah kamu? Topik tentang Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Tujuan Pembelajaran (TP) sedang hangat diperbincangkan, lho! Terutama karena keduanya sangat krusial dalam menentukan bagaimana anak belajar di sekolah dengan Kurikulum Merdeka. Jangan bingung, mari kita bedah bersama!

Kurikulum Merdeka: Lebih Dalam dan Fleksibel

Kurikulum Merdeka hadir dengan konsep pembelajaran intrakurikuler yang lebih mendalam. Konten pembelajaran tidak lagi mengejar target selesai materi, melainkan berfokus pada pemahaman konsep dan penguatan kompetensi. Yang menarik, guru diberikan keleluasaan memilih perangkat ajar, sehingga pembelajaran bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan minat setiap anak.

ATP dan TP: Fondasi Pembelajaran Bermakna

Sebelum guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), ada tiga hal penting yang menjadi acuan: Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan Tujuan Pembelajaran (TP).

  • Capaian Pembelajaran (CP): Ibarat garis finish, CP adalah target kompetensi yang harus dicapai anak di akhir fase pembelajaran.

  • Tujuan Pembelajaran (TP): TP adalah langkah-langkah kecil yang harus dilalui untuk mencapai CP. Di sinilah guru merumuskan apa yang harus dikuasai anak, baik dari segi pengetahuan (konten) maupun keterampilan (kompetensi). TP dirancang agar anak tidak hanya hafal teori, tapi juga mampu mengaplikasikannya dalam bentuk kinerja.

  • Alur Tujuan Pembelajaran (ATP): ATP adalah peta perjalanan belajar yang tersusun sistematis. Jika TP adalah anak tangga, ATP adalah urutan anak tangga yang mengantarkan anak mencapai CP. ATP menjadi panduan bagi guru dan murid untuk memastikan pembelajaran berjalan terarah.

Implementasi ATP dan TP: Fleksibel Tapi Terarah

Implementasi ATP dan TP di Kurikulum Merdeka memang fleksibel, menyesuaikan kebutuhan belajar anak. Namun, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

  • TP: Rumusan TP harus mencakup dua elemen penting: konten (pengetahuan inti) dan kompetensi (kemampuan yang ditunjukkan anak). Dengan begitu, pembelajaran tidak hanya berorientasi pada teori, tetapi juga pada praktik.

  • ATP:

    • ATP bukan sekadar daftar TP, tapi alur logis yang memastikan pembelajaran bertahap dan berkelanjutan.
    • Urutan TP dalam ATP harus disusun secara sistematis, dari konsep dasar hingga konsep yang lebih kompleks.
    • Guru memiliki kebebasan menyusun ATP sendiri, sesuai dengan karakteristik murid dan konteks sekolah.
    • Pemerintah menyediakan contoh ATP sebagai referensi, tetapi guru tetap didorong untuk berkreasi dan menyesuaikannya.

Lebih dari Sekedar Teori: Memahami Proses Pembelajaran Anak

Memahami ATP dan TP bukan hanya tugas guru, tapi juga orang tua. Dengan memahami konsep ini, kita bisa lebih terlibat dalam proses belajar anak. Kita bisa melihat bagaimana setiap materi dipelajari, bagaimana setiap kompetensi dikembangkan, dan bagaimana anak berkembang dari waktu ke waktu.

Kurikulum Merdeka bukan sekadar perubahan kurikulum, tapi juga perubahan paradigma pembelajaran. Ini adalah tentang bagaimana kita merancang pembelajaran yang relevan, bermakna, dan menyenangkan bagi setiap anak. Mari kita dukung implementasi Kurikulum Merdeka dengan memahami peran ATP dan TP, agar anak-anak kita dapat meraih potensi terbaiknya!


Terkait Pertanyaan Anda:

  1. Bagaimana Proses Terbentuknya Magnet dalam Tubuh Magnetotactic Bacteria?

    Magnetotactic bacteria (MTB) memiliki organel khusus yang disebut magnetosom. Magnetosom ini mengandung kristal magnetik yang biasanya berupa magnetit (Fe3O4) atau greigit (Fe3S4). Proses pembentukan magnetosom, yang disebut biomineralisasi, sangat kompleks dan melibatkan regulasi genetik, transportasi ion logam, dan pembentukan struktur kristal yang presisi. Secara sederhana, bakteri ini mengambil zat besi dari lingkungannya, lalu mengendapkannya menjadi kristal magnetik di dalam magnetosom. Kristal-kristal ini kemudian menyelaraskan diri dengan medan magnet bumi, memungkinkan bakteri untuk bergerak dan berorientasi di habitatnya.

  2. Apa yang Menyebabkan Perbedaan Panjang Waktu Siang dan Malam?

    Perbedaan panjang waktu siang dan malam disebabkan oleh dua faktor utama: kemiringan sumbu rotasi bumi dan revolusi bumi mengelilingi matahari. Kemiringan sumbu rotasi bumi sebesar 23.5 derajat menyebabkan berbagai belahan bumi menerima jumlah sinar matahari yang berbeda sepanjang tahun. Saat salah satu kutub bumi miring mendekat matahari, belahan bumi tersebut mengalami siang yang lebih panjang, sementara kutub yang lain mengalami malam yang lebih panjang. Perubahan posisi bumi mengelilingi matahari (revolusi) inilah yang menyebabkan musim dan juga perbedaan panjang waktu siang dan malam.

  3. Jelaskan Mengapa Manusia Harus Berdoa Kepada Allah SWT?

    Dalam ajaran agama Islam, berdoa kepada Allah SWT adalah bentuk ibadah dan pengakuan akan kebesaran serta kekuasaan-Nya. Manusia adalah makhluk yang lemah dan memiliki keterbatasan, sehingga dengan berdoa kita mengakui ketergantungan kita kepada Allah sebagai satu-satunya sumber kekuatan, pertolongan, dan petunjuk. Berdoa juga merupakan cara untuk berkomunikasi dengan Allah, memohon ampunan, menyampaikan hajat, dan mengucap syukur atas segala nikmat yang diberikan. Selain itu, berdoa dapat menenangkan hati, memberikan harapan, dan meningkatkan keimanan serta ketaqwaan.

  4. 5 Contoh Cerita Liburan Sekolah yang Singkat dan Menarik

    • Petualangan di Pegunungan: "Liburan kali ini, aku mendaki gunung! Pemandangannya indah sekali, udaranya segar, dan aku belajar banyak tentang tumbuhan dan hewan yang hidup di sana. Rasanya seru sekali bisa melihat dunia dari ketinggian!"
    • Misteri di Pulau Terpencil: "Aku menghabiskan liburan di pulau kecil yang terpencil. Aku menemukan banyak hal menarik, seperti kerang-kerang unik, pasir putih yang lembut, dan gua-gua tersembunyi. Serasa jadi detektif, deh!"
    • Belajar Memasak dengan Nenek: "Liburan ini, aku belajar memasak sama nenek. Ternyata masak itu seru, lho! Aku sekarang bisa bikin kue kesukaan keluarga sendiri. Senangnya!"
    • Menjelajah Kota Tua: "Aku mengunjungi kota tua saat liburan. Bangunan-bangunannya unik dan bersejarah. Aku jadi tahu banyak tentang masa lalu dan budayanya. Seru sekali belajar sambil jalan-jalan!"
    • Bertemu Teman Baru di Perkemahan: "Aku ikut perkemahan sekolah saat liburan. Di sana, aku bertemu banyak teman baru yang asyik. Kami belajar bersama, bermain bersama, dan membuat kenangan indah bersama."

Baca Juga

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Somebody Pleasure Aziz Hendra, Debut yang Mengoyak Hati Lewat Nada

Maulana Yusuf

Lagu "Somebody Pleasure" dari Aziz Hendra mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, di kalangan pengguna TikTok, lagu ini ...

Arya Mohan: Dari Anak Sekolah Gemas Hingga Bodyguard Jahil di Private Bodyguard

Sarah Oktaviani

Aktor muda Arya Mohan kini tengah mencuri perhatian publik lewat perannya sebagai Helga dalam serial "Private Bodyguard". Kemunculannya menambah daftar ...

Musik DJ Paling Enak Didengar: Sensasi 2024 dengan Sentuhan Remix Lokal

Maulana Yusuf

Musik DJ terus berevolusi, dan di tahun 2024 ini, trennya semakin menarik untuk diikuti. Jika di tahun-tahun sebelumnya kita disuguhi ...

Tinggalkan komentar