Marah yang Dibolehkan: 5 Momen Ketika Amarah Jadi Pujian dalam Islam

Annisa Ramadhani

Remaja & Pendidikan

Marah seringkali dianggap sebagai emosi negatif yang perlu dihindari. Namun, dalam ajaran Islam, ada konteks tertentu di mana marah justru menjadi ekspresi terpuji. Bukan amarah yang membabi buta, melainkan kemarahan yang lahir dari cinta, keberanian, dan pembelaan terhadap kebenaran. Kapan saja momen amarah menjadi hal yang dibolehkan bahkan dianjurkan? Berikut 5 momen penting yang perlu kita pahami:

1. Amarah sebagai Bentuk Penolakan Terhadap Kemungkaran

Melihat kemaksiatan dan pelanggaran agama di depan mata tentu menimbulkan rasa tidak nyaman. Dalam Islam, marah pada situasi seperti ini bukan hanya dibolehkan, tapi juga menjadi tanda kepedulian dan tanggung jawab kita sebagai umat Muslim. Penyalahgunaan kekuasaan, kecurangan, atau tindakan yang merugikan orang lain adalah contoh kemungkaran yang pantas membuat kita geram. Namun, penting untuk diingat, amarah ini harus diiringi dengan tindakan nyata untuk memperbaiki keadaan, bukan sekadar melampiaskan emosi atau menyebarkan kebencian.

2. Marah untuk Membela Mereka yang Tertindas

Rasulullah Muhammad SAW adalah teladan utama dalam hal ini. Beliau marah ketika melihat ketidakadilan dan penindasan. Amarah beliau bukan bentuk dendam pribadi, melainkan bentuk pembelaan terhadap hak-hak mereka yang lemah. Marah dalam konteks ini adalah wujud kepedulian yang mendalam dan keberanian untuk menyuarakan kebenaran. Kondisi ketidakadilan yang terjadi di masyarakat, diskriminasi, atau perlakuan tidak adil terhadap kelompok marginal, menjadi alasan yang tepat untuk mengekspresikan amarah yang mendorong kita untuk bertindak.

3. Amarah Sebagai Cambuk Introspeksi Diri

Marah pada diri sendiri? Ya, itu juga bisa menjadi hal yang positif dalam Islam. Ketika kita menyadari kesalahan atau dosa yang telah diperbuat, rasa marah pada diri sendiri dapat memacu kita untuk berintrospeksi, bertobat, dan memperbaiki diri. Amarah ini adalah bentuk kesadaran akan kekurangan kita dan motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik di mata Allah SWT. Tentu saja, amarah ini harus diiringi dengan tindakan nyata untuk mengubah perilaku yang buruk menjadi lebih baik.

4. Marah karena Membela Agama dan Nilai-Nilai Luhurnya

Penistaan agama atau simbol-simbol suci dalam Islam adalah hal yang sangat menyakitkan. Amarah yang muncul dalam situasi seperti ini adalah wujud kecintaan dan keberanian kita dalam membela agama serta kehormatan nilai-nilai luhurnya. Amarah ini bukan bentuk kekerasan, melainkan bentuk perlawanan terhadap upaya untuk merendahkan agama Islam dan segala sesuatu yang dianggap sakral oleh umat Muslim.

5. Marah karena Melanggar Batas-Batas yang Ditetapkan Allah

Imam Ibnu Rajab Al Hambali menjelaskan bahwa seorang mukmin seharusnya membatasi kesenangan duniawi dan mengarahkan amarahnya untuk menolak gangguan agama serta menghukum pelaku maksiat. Dalam konteks ini, marah menjadi ekspresi penolakan terhadap segala bentuk pelanggaran terhadap hukum Allah. Amarah ini adalah bentuk komitmen kita terhadap ajaran Islam dan kepatuhan kita sebagai seorang muslim.

Bijak Mengelola Amarah: Kunci untuk Amarah yang Terpuji

Penting untuk digarisbawahi, amarah dalam Islam bukanlah pembenaran untuk melampiaskan emosi secara tidak terkendali. Amarah yang terpuji adalah amarah yang terkontrol, terarah, dan didasari dengan niat yang baik. Rasulullah SAW sendiri adalah contoh teladan dalam mengelola emosi, termasuk amarah. Beliau tidak pernah marah karena urusan pribadi, melainkan karena pelanggaran terhadap hukum Allah.

Dalam hidup, kita akan menghadapi berbagai macam situasi yang bisa memicu amarah. Namun, dengan pemahaman yang benar, kita bisa mengarahkan emosi tersebut menjadi kekuatan untuk berbuat kebaikan dan membela kebenaran. Marah yang terpuji adalah bentuk keberanian untuk melawan kebatilan, menegakkan keadilan, dan membela agama Allah. Semoga kita semua mampu menjadi pribadi yang bijak dalam mengelola emosi, termasuk amarah, sehingga kita bisa menjadi umat Muslim yang lebih baik.

Baca Juga

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

Somebody Pleasure Aziz Hendra, Debut yang Mengoyak Hati Lewat Nada

Maulana Yusuf

Lagu "Somebody Pleasure" dari Aziz Hendra mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, di kalangan pengguna TikTok, lagu ini ...

Tinggalkan komentar