Hak Angket DPR: Pengertian, Sejarah, dan Implikasinya di Indonesia

Sarah Oktaviani

Remaja & Pendidikan

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memiliki peran krusial dalam sistem demokrasi Indonesia, bukan hanya sebagai pembuat undang-undang, tetapi juga sebagai pengawas jalannya pemerintahan. Salah satu instrumen pengawasan yang dimiliki DPR adalah hak angket. Tapi, apa sebenarnya hak angket itu? Bagaimana sejarah dan implikasinya dalam dinamika politik Indonesia? Mari kita telaah lebih dalam.

Memahami Hak Angket: Lebih dari Sekadar Tanya Jawab

Secara sederhana, hak angket adalah hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan undang-undang atau kebijakan pemerintah yang dianggap bermasalah. Ini bukan sekadar meminta klarifikasi, seperti halnya hak interpelasi. Hak angket memiliki kekuatan lebih besar, karena dapat mengarah pada penyelidikan mendalam, pengumpulan bukti, bahkan rekomendasi yang berdampak pada kebijakan pemerintah.

Landasan hukum hak angket ada dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. UU ini menyebutkan bahwa DPR memiliki tiga hak utama: hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat. Hak angket menjadi penting karena memberikan DPR wewenang untuk mengontrol dan memastikan bahwa pemerintah bertindak sesuai dengan hukum dan aspirasi rakyat.

Sejarah Panjang Hak Angket: Dari Inggris hingga Indonesia

Hak angket bukanlah konsep baru. Jejaknya bisa ditelusuri hingga abad ke-14 di Inggris. Pada saat itu, hak angket digunakan sebagai alat untuk menyelidiki penyimpangan dalam administrasi pemerintahan. Kasus William Baron Latimer pada masa pemerintahan Raja Edward III menjadi contoh awal penggunaan hak ini.

Seiring berjalannya waktu, hak angket mengalami pasang surut. Sempat menghilang setelah abad ke-15, ia kembali muncul di abad ke-17 sebagai alat parlemen untuk menyingkirkan menteri yang bermasalah. Abad ke-20 melihat hak angket diadopsi oleh banyak negara, termasuk Indonesia, sebagai bagian dari sistem hukum dan politik.

Hak Angket di Indonesia: Catatan Penggunaan dan Kontroversi

Indonesia telah beberapa kali menggunakan hak angket sejak era reformasi. Beberapa kasus yang mencuat ke publik antara lain:

  • Masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY): Hak angket pernah digunakan untuk menyelidiki berbagai isu seperti penjualan kapal tanker Pertamina, penyelesaian kasus BLBI, DPT Pemilu 2009, dan kasus Bank Century.
  • Masa Presiden Joko Widodo (Jokowi): Wacana penggunaan hak angket terhadap KPK dan dugaan kecurangan Pemilu 2024 sempat muncul, meski belum disetujui oleh mayoritas anggota DPR.

Penggunaan hak angket di Indonesia seringkali memicu perdebatan. Di satu sisi, hak ini menjadi instrumen penting bagi DPR untuk menjalankan fungsi pengawasan dan menjaga akuntabilitas pemerintah. Di sisi lain, hak angket terkadang dianggap sebagai alat politik untuk menyerang lawan atau mengganggu stabilitas pemerintahan.

Implikasi Hak Angket: Lebih dari Sekadar Penyelidikan

Hak angket memiliki implikasi yang luas, tidak hanya terbatas pada penyelidikan. Dampaknya bisa dirasakan dalam berbagai aspek:

  • Kebijakan Pemerintah: Hasil penyelidikan hak angket bisa memengaruhi atau bahkan mengubah kebijakan pemerintah.
  • Kepercayaan Publik: Proses dan hasil hak angket dapat membentuk persepsi publik terhadap kinerja pemerintah dan lembaga-lembaga negara lainnya.
  • Stabilitas Politik: Penggunaan hak angket yang tidak bijaksana dapat memicu ketegangan politik dan mengganggu stabilitas negara.

Masa Depan Hak Angket: Perlu Kedewasaan Berpolitik

Hak angket adalah instrumen yang powerful di tangan DPR. Oleh karena itu, penggunaannya memerlukan kedewasaan dan tanggung jawab. DPR perlu mempertimbangkan dengan matang implikasi dari setiap langkah yang diambil, memastikan bahwa hak angket digunakan untuk kepentingan rakyat, bukan kepentingan kelompok tertentu.

Di masa depan, penting bagi kita semua untuk memahami hak angket sebagai bagian dari sistem demokrasi yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan kekuasaan. Dengan pemahaman yang lebih baik, kita bisa lebih bijak dalam menanggapi setiap dinamika politik yang muncul di tanah air.

Baca Juga

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

Somebody Pleasure Aziz Hendra, Debut yang Mengoyak Hati Lewat Nada

Maulana Yusuf

Lagu "Somebody Pleasure" dari Aziz Hendra mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, di kalangan pengguna TikTok, lagu ini ...

Tinggalkan komentar