Demak Berdiri: Dari Kemunduran Majapahit Hingga Kejayaan Islam di Jawa

Fatma Lutfia

Remaja & Pendidikan

Runtuhnya imperium Majapahit di abad ke-15, bukan hanya sekadar akhir dari sebuah era, melainkan juga awal dari babak baru yang mengubah lanskap politik dan agama di Jawa. Di tengah kemelut dan konflik internal Majapahit, muncullah Kerajaan Demak, sebuah entitas politik yang tidak hanya menjadi penerus kekuasaan, tetapi juga pionir penyebaran agama Islam di pulau ini. Kisah berdirinya Demak adalah narasi tentang ambisi, strategi, dan keyakinan yang berpadu membentuk sejarah.

Raden Patah, putra Prabu Brawijaya (raja terakhir Majapahit), adalah figur sentral dalam pendirian Demak. Bukan hanya karena garis keturunannya, tetapi juga karena keputusannya untuk meninggalkan istana dan merantau ke arah barat atas saran gurunya, Sunan Ampel. Keputusan ini menandai pergeseran orientasi politik dan agama. Demak, yang awalnya hanya sebuah wilayah perantauan, bertransformasi menjadi pusat kekuatan baru yang dipimpin oleh Raden Patah.

Proses pendirian Demak tidaklah mudah. Raden Patah, dengan dukungan para wali (Wali Sanga), tidak hanya membangun basis sosial dan politik, tetapi juga harus berhadapan dengan sisa-sisa kekuatan Majapahit. Pertempuran sengit antara pasukan Raden Patah dan Majapahit menjadi penanda penting dalam sejarah Jawa. Kemenangan Raden Patah dalam pertempuran tersebut tidak hanya mengukuhkan Demak sebagai kerajaan baru, tetapi juga melambangkan berakhirnya dominasi Hindu-Buddha di Jawa dan dimulainya era Islam.

Raden Patah tidak berhenti pada kemenangan militer. Ia mengkonsolidasi kekuasaannya dengan membangun Masjid Agung Demak, sebuah simbol penting dari kerajaan Islam pertama di Jawa. Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan dakwah. Keberadaan masjid ini mengukuhkan identitas Demak sebagai kerajaan Islam yang kuat dan berpengaruh.

Setelah Raden Patah wafat, tampuk kekuasaan beralih kepada putranya, Adipati Unus. Namun, kepemimpinannya tidak bertahan lama karena ia gugur dalam pertempuran. Selanjutnya, Sultan Trenggono naik tahta dan membawa Demak menuju puncak kejayaannya. Di bawah kepemimpinannya, penyebaran agama Islam meluas hingga ke timur dan barat Jawa. Trenggono juga berhasil menaklukkan pasukan Portugis, sebuah pencapaian yang menunjukkan kekuatan militer dan geopolitik Demak pada masanya.

Sayangnya, kejayaan Demak tidak bertahan selamanya. Kepergian Trenggono dalam pertempuran di Pasuruan membuka jalan bagi perebutan kekuasaan. Konflik internal antara Pangeran Surowiyoto dan Sunan Prawoto, putra Trenggono, menggerogoti stabilitas kerajaan. Puncak konflik adalah terbunuhnya Surowiyoto oleh Sunan Prawoto, dan kemudian, Sunan Prawoto juga menjadi korban pembunuhan oleh pengikut Pangeran Arya Penangsang.

Kisah Kerajaan Demak adalah gambaran dinamika politik dan agama di Jawa pada abad ke-15 dan 16. Berawal dari kemunduran sebuah imperium, lahirlah sebuah kekuatan baru yang mengubah wajah Jawa. Perjuangan, ambisi, dan konflik internal menjadi bumbu dalam perjalanan panjang Demak. Warisan Demak bukan hanya pada jejak sejarahnya, tetapi juga pada fondasi agama Islam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Jawa hingga hari ini.

Baca Juga

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Dokter Tifa: Profil, Biodata, dan Kontroversi di Balik Ahli Epidemiologi

Annisa Ramadhani

Siapa sebenarnya Dokter Tifa yang namanya seringkali menghiasi linimasa media sosial? Lebih dari sekadar ahli epidemiologi, sosok Tifauzia Tyassuma atau ...

Tinggalkan komentar