Punya target yang ingin dicapai, tapi bingung bagaimana memulainya? Merasa stuck dan sulit melihat jalan keluar? Jangan khawatir, ada satu metode coaching yang bisa jadi solusi, namanya Coaching Model TIRTA. Mungkin namanya masih terdengar asing, tapi percayalah, model ini bisa jadi "peta jalan" yang ampuh untuk mencapai tujuanmu, baik dalam skala kecil maupun besar.
Coaching Model TIRTA adalah pendekatan yang berfokus pada lima elemen penting: Transformasi, Inspirasi, Realisasi, Tindakan, dan Aksi. Intinya, model ini membantu kita untuk tidak hanya bermimpi dan berencana, tapi juga bergerak secara terstruktur hingga tujuan itu benar-benar tercapai. Yuk, kita bahas lebih dalam!
Mengenal Lebih Dekat Elemen-Elemen TIRTA
-
Transformasi: Di sini kita diajak untuk introspeksi. Apa yang perlu diubah dalam diri kita atau dalam sistem yang kita jalani? Mungkin ada kebiasaan buruk, pola pikir yang menghambat, atau cara berkomunikasi yang kurang efektif. Transformasi ini adalah fondasi awal yang krusial untuk membuat perubahan positif.
Also Read
- Insight: Bukan cuma tentang mengubah kebiasaan, tapi juga tentang mengubah mindset. Apakah kita sudah percaya pada kemampuan diri sendiri? Apakah kita sudah memiliki pola pikir growth yang selalu terbuka terhadap pembelajaran?
-
Inspirasi: Setelah menyadari apa yang perlu diubah, kita mencari "bahan bakar" untuk terus termotivasi. Inspirasi bisa datang dari mana saja: pengalaman sukses di masa lalu, cerita inspiratif orang lain, atau bahkan impian kita yang sangat kuat.
- Insight: Inspirasi yang kuat bukan hanya sekadar semangat sesaat. Inspirasi yang mendalam akan menjadi pegangan kita saat menghadapi tantangan dan rintangan di kemudian hari.
-
Realisasi: Ini adalah tahap perencanaan. Kita tidak hanya berangan-angan, tapi mulai memetakan langkah-langkah konkret yang perlu diambil. Rencana ini harus realistis, terukur, dan spesifik. Jangan membuat rencana yang terlalu ambisius, tapi juga jangan terlalu mudah.
- Insight: Rencana yang baik adalah rencana yang fleksibel. Kita harus siap untuk menyesuaikan rencana kita dengan situasi yang mungkin berubah. Jangan terpaku pada satu jalur, tapi cari alternatif lain jika diperlukan.
-
Tindakan: Rencana tanpa aksi sama dengan nol. Di tahap ini, kita mulai bergerak, menjalankan rencana yang sudah kita buat. Ini adalah fase implementasi, di mana kita mengaplikasikan strategi yang telah kita susun.
- Insight: Tindakan kecil yang konsisten lebih baik daripada tindakan besar yang sporadis. Mulailah dengan langkah kecil dan bangun momentum dari sana. Jangan takut untuk gagal, karena kegagalan adalah bagian dari proses belajar.
-
Aksi: Di tahap akhir, kita melakukan evaluasi terhadap tindakan kita. Apakah rencana berjalan dengan baik? Apakah kita perlu melakukan penyesuaian? Evaluasi ini sangat penting untuk memastikan kita tetap berada di jalur yang benar dan mencapai tujuan.
- Insight: Evaluasi bukanlah mencari kesalahan, tapi mencari area perbaikan. Jadikan evaluasi sebagai alat untuk belajar dan berkembang. Jangan takut untuk mengakui kesalahan, karena dari situlah kita bisa tumbuh.
Contoh Penerapan TIRTA dalam Kehidupan Sehari-hari
Bayangkan kamu ingin meningkatkan kemampuan public speaking. Dengan Model TIRTA, kamu bisa melakukannya dengan cara berikut:
- Transformasi: Menyadari bahwa rasa gugup dan kurangnya latihan adalah penghambat.
- Inspirasi: Mengingat sosok idola yang pandai berbicara di depan publik.
- Realisasi: Membuat jadwal latihan rutin, misalnya 15 menit setiap hari, dengan berbagai materi seperti berbicara di depan cermin atau merekam diri sendiri.
- Tindakan: Mulai menjalankan latihan sesuai jadwal.
- Aksi: Setelah seminggu latihan, mengevaluasi bagaimana perkembangan diri, meminta feedback dari teman, dan membuat penyesuaian jika diperlukan.
Mengapa Coaching Model TIRTA Efektif?
Model ini efektif karena beberapa alasan:
- Terstruktur: TIRTA memberikan kerangka kerja yang jelas dan sistematis. Kita jadi tahu apa yang harus dilakukan, langkah demi langkah.
- Fokus pada Diri Sendiri: Model ini menempatkan kita sebagai penggerak utama perubahan. Kita yang menentukan tujuan, kita yang merencanakan, dan kita yang bertindak.
- Fleksibel: TIRTA bisa diterapkan pada berbagai konteks, mulai dari tujuan pribadi, karier, hingga proyek tim.
- Berorientasi pada Aksi: Model ini tidak hanya berhenti pada perencanaan, tapi menekankan pada tindakan nyata dan evaluasi berkala.
Jadi, kalau kamu punya impian, target, atau masalah yang ingin diatasi, cobalah menerapkan Coaching Model TIRTA. Jadikan model ini sebagai "peta jalan" yang akan membantumu mencapai tujuan dengan lebih terstruktur, efektif, dan tentunya, lebih percaya diri!