Siapa yang tak kenal Amerika? Benua yang namanya menggema di seluruh dunia ini ternyata menyimpan kisah menarik di balik penamaannya. Bukan Christopher Columbus, sang penjelajah yang lebih dulu populer, melainkan seorang pelaut bernama Amerigo Vespucci yang mengukir namanya dalam sejarah. Mari kita telusuri lebih dalam tentang sosok Amerigo, pelaut asal Spanyol yang jasanya diabadikan sebagai nama benua.
Lahir di Florence, Italia pada 9 Maret 1451, Amerigo tumbuh menjadi pemuda yang kemudian terdorong oleh panggilan laut. Meski lahir di Italia, ia akhirnya menjadi warga negara Spanyol setelah dinaturalisasi pada tahun 1505. Ketertarikannya pada dunia penjelajahan samudera muncul setelah ia dikirim pamannya untuk misi diplomatik ke Paris pada usia 20 tahun. Dari sinilah, ia meninggalkan dunia bisnis dan beralih mengejar petualangan di lautan.
Perjalanan laut pertamanya dimulai pada 10 Mei 1497, ketika ia berlayar dari Cadiz, Spanyol. Di bawah bendera Spanyol, ia menyeberangi Hindia Barat dan mencapai Amerika Tengah. Setelah kembali ke Cadiz pada Oktober 1498, semangat petualangannya tak padam. Ia kembali berlayar pada tahun 1499, kali ini sebagai navigator di bawah komando Alonzo de Ojeda. Pelayaran kedua ini membawanya menjelajahi pantai Guyana dan Brasil, bahkan ia berhasil menemukan Sungai Amazon dan Tanjung St. Augustine.
Also Read
Petualangan Amerigo tak berhenti di situ. Ia kembali berlayar pada 14 Mei 1501, namun kali ini di bawah bendera Portugis. Pelayaran ini membawanya menyeberangi Samudra Atlantik dan menelusuri pantai Amerika Selatan. Dari sanalah, ia menemukan wilayah yang sekarang kita kenal sebagai Rio de Janeiro dan Rio de la Plata. Dalam perjalanannya, ia menulis surat kepada teman-temannya di Spanyol, mengungkapkan penemuannya tentang "dunia baru".
Meskipun sempat mengalami kekecewaan ketika ekspedisi terakhirnya dibubarkan di tengah jalan, Amerigo tak menyerah. Ia terus mencari, hingga akhirnya menemukan Bagia dan Georgia Selatan.
Mengapa Bukan Columbus yang Mengabadikan Namanya?
Di sinilah titik balik kisah Amerigo. Meskipun Christopher Columbus lebih dulu menemukan benua Amerika, catatan Amerigo-lah yang dianggap lebih detail dan akurat. Ia bahkan mengoreksi tanggal yang tercantum dalam laporan Columbus, memajukan dua tahun dari tanggal sebenarnya. Hal ini menunjukkan bahwa Amerigo tidak hanya seorang pelaut, tetapi juga seorang pengamat dan pencatat yang teliti.
Pada tahun 1538, seorang kartografer bernama Mercator mengabadikan nama Amerigo menjadi nama benua, Amerika. Keputusan ini didasarkan pada laporan dan catatan Amerigo yang lebih komprehensif tentang benua baru ini. Dari sinilah, Amerigo Vespucci, sang pelaut yang awalnya kurang populer dibandingkan Columbus, justru namanya diabadikan sebagai nama benua yang sangat terkenal.
Lebih dari Sekadar Penjelajah
Amerigo Vespucci bukan hanya seorang penjelajah, ia juga seorang navigator andal dan ahli pemetaan. Ia bahkan diangkat sebagai master navigator Spanyol pada tahun 1508 dan diberi tugas untuk melatih navigator lain. Ini menunjukkan bahwa ia adalah sosok yang diakui keahliannya dan memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan ilmu navigasi. Amerigo Vespucci meninggal dunia pada 22 Februari 1512 di Seville, Spanyol, karena penyakit malaria.
Kisah Amerigo Vespucci adalah kisah tentang ketekunan, kegigihan, dan kemampuan untuk melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda. Ia membuktikan bahwa sebuah catatan yang akurat dan detail dapat membawa perubahan besar dalam sejarah. Namanya akan selalu dikenang sebagai sosok penting yang berkontribusi dalam penemuan dan pemetaan benua Amerika.