5 Salat Sunah Rawatib Muakkad: Jadwal, Niat, dan Tata Cara Lengkap

Annisa Ramadhani

Remaja & Pendidikan

Pernahkah kita bertanya, di tengah kesibukan sehari-hari, bagaimana cara menyempurnakan ibadah wajib kita? Salah satu jawabannya adalah dengan mengerjakan salat sunah rawatib muakkad. Salat ini bukan sekadar pelengkap, tetapi juga penambah pahala dan penguat hubungan kita dengan Allah SWT. Lantas, apa saja salat sunah rawatib muakkad itu? Bagaimana niat dan tata caranya? Mari kita simak ulasan lengkapnya.

Salat Sunah Rawatib Muakkad: Pelengkap Ibadah Wajib

Salat sunah rawatib muakkad adalah salat sunah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Ia hadir sebagai penyempurna ibadah salat fardu. Keistimewaannya terletak pada pahala yang dijanjikan, salah satunya adalah dibangunkan rumah di surga bagi yang istiqomah melaksanakannya. Salat ini biasanya dikerjakan dua rakaat, sebelum atau sesudah salat wajib.

5 Jenis Salat Sunah Rawatib Muakkad dan Niatnya

Ada lima jenis salat sunah rawatib muakkad yang perlu kita ketahui, lengkap dengan niatnya:

  1. Salat Sunah Qabliyah Subuh

    • Waktu: Sebelum salat Subuh
    • Niat:

      اُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

      Usholli sunnatash subhi rok’ataini qobliyatan mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

      Artinya: "Aku niat mengerjakan salat sunnah sebelum Subuh dua rakaat, menghadap kiblat karena Allah."

  2. Salat Sunah Qabliyah Zuhur

    • Waktu: Sebelum salat Zuhur
    • Niat:

      اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

      Ushalli sunnatadh shuhri rok’ataini qobliyatan mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

      Artinya: "Aku niat mengerjakan salat sunnah sebelum Zuhur dua rakaat, menghadap kiblat karena Allah."

  3. Salat Sunah Ba’diyah Zuhur

    • Waktu: Setelah salat Zuhur
    • Niat:

      اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

      Ushalli sunnatadh dhuhri rok’ataini ba’diyah mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

      Artinya: "Aku niat mengerjakan salat sunnah sesudah Zuhur dua rakaat, menghadap kiblat karena Allah."

  4. Salat Sunah Ba’diyah Magrib

    • Waktu: Setelah salat Magrib
    • Niat:

      اُصَلِّى سُنَّةً الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

      Usholli sunnatal maghribi rok’ataini ba’diyah mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

      Artinya: "Aku niat mengerjakan salat sunnah sesudah maghrib dua rakaat, menghadap kiblat karena Allah."

  5. Salat Sunah Ba’diyah Isya

    • Waktu: Setelah salat Isya
    • Niat:

      اُصَلِّى سُنَّةً الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

      Usholi sunnatal isyaa’i rok’ataini ba’diyatta mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

      Artinya: "Aku niat mengerjakan salat sunnah sesudah isya dua rakaat, menghadap Kiblat karena Allah."

Tata Cara Salat Sunah Rawatib Muakkad

Tata cara salat sunah rawatib muakkad pada dasarnya sama dengan salat pada umumnya, yang membedakan adalah niatnya. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Niat: Lakukan niat sesuai dengan salat sunah rawatib yang akan dikerjakan.
  2. Takbiratul Ihram: Angkat kedua tangan sambil mengucapkan takbir.
  3. Membaca Doa Iftitah: Sunnah untuk membaca doa iftitah.
  4. Membaca Surah Al-Fatihah: Wajib dalam setiap rakaat.
  5. Membaca Surah Pendek: Dianjurkan membaca surah pendek setelah Al-Fatihah. Rasulullah SAW biasa membaca surah Al-Kafirun dan Al-Ikhlas dalam salat sunah rawatib.
  6. Rukuk, I’tidal, Sujud: Lakukan gerakan salat seperti biasa.
  7. Duduk di Antara Dua Sujud.
  8. Berdiri untuk Rakaat Kedua: Lakukan rangkaian gerakan yang sama seperti rakaat pertama.
  9. Tasyahud Akhir dan Salam: Duduk tasyahud akhir, membaca tasyahud, dan diakhiri dengan salam menoleh ke kanan dan kiri.

Insight Baru: Konsistensi adalah Kunci

Melaksanakan salat sunah rawatib muakkad bukan sekadar tentang mengerjakan salat sunah, tetapi juga tentang membangun konsistensi dan kedekatan dengan Allah. Jadikan salat-salat ini sebagai rutinitas harian, bukan hanya saat ada waktu luang. Dengan membiasakan diri, kita tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga ketenangan batin dan keberkahan dalam hidup.

Mari kita jadikan salat sunah rawatib muakkad sebagai bagian tak terpisahkan dari ibadah kita. Semoga kita semua selalu dimudahkan dalam beribadah dan meraih ridha Allah SWT.

Baca Juga

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Dokter Tifa: Profil, Biodata, dan Kontroversi di Balik Ahli Epidemiologi

Annisa Ramadhani

Siapa sebenarnya Dokter Tifa yang namanya seringkali menghiasi linimasa media sosial? Lebih dari sekadar ahli epidemiologi, sosok Tifauzia Tyassuma atau ...

Tinggalkan komentar