Terjebak Baik: Ketika "Good Girl Syndrome" Bikin Perempuan Lelah

Fatma Lutfia

Parenting

Sadar atau tidak, ungkapan "perempuan harus serba bisa" masih sering kita dengar. Tuntutan ini, yang kerap dibungkus dalam pujian "anak baik," ternyata bisa jadi bumerang. Istilah "Good Girl Syndrome" belakangan ini makin sering dibicarakan, sebuah fenomena yang menggambarkan bagaimana perempuan seringkali memaksakan diri untuk selalu menjadi sosok yang penurut, menyenangkan, dan sempurna, hingga akhirnya justru menguras energi dan kebahagiaan.

Lebih dari Sekadar "Anak Baik"

Good Girl Syndrome bukanlah sekadar sifat penurut. Ini adalah pola pikir yang terbentuk sejak dini, seringkali tanpa disadari, melalui didikan dan ekspektasi lingkungan. Kita diajarkan untuk selalu mengalah, tersenyum dalam kondisi apapun, dan memprioritaskan kebutuhan orang lain di atas diri sendiri. Akibatnya, kita kesulitan untuk mengekspresikan emosi negatif, berkata "tidak," atau bahkan sekadar mengungkapkan keinginan kita.

Ciri-ciri seorang perempuan yang terjebak dalam Good Girl Syndrome antara lain:

  • Senyum Palsu: Memaksakan senyum meski hati sedang tidak baik-baik saja.
  • Sulit Menolak: Selalu mengiyakan permintaan orang lain, meski memberatkan diri sendiri.
  • Perfeksionis: Menuntut kesempurnaan dalam segala hal, dan merasa tidak berharga jika gagal.
  • Pencari Validasi: Selalu berusaha menyenangkan orang lain demi mendapatkan penerimaan.
  • Rentan Kritik: Merasa cemas dan terpuruk ketika mendapat kritikan.
  • Pendam Pendapat: Sulit untuk mengutarakan pendapat atau keinginan yang berbeda.

Penting untuk digarisbawahi, Good Girl Syndrome bukan berarti perempuan itu lemah. Justru sebaliknya, ini menunjukkan bahwa perempuan telah terlatih untuk menjadi "kuat" dalam diam, memendam semua beban demi menjaga harmoni. Ironisnya, pola ini seringkali membuat perempuan merasa lelah, stres, dan tidak bahagia.

Melepaskan Diri dari Belenggu "Good Girl"

Lantas, bagaimana cara keluar dari lingkaran setan Good Girl Syndrome? Ini bukan proses instan, melainkan perjalanan panjang untuk mengenali diri sendiri dan memprioritaskan kesejahteraan mental. Berikut beberapa langkah yang bisa kita coba:

  • Cintai Diri Sendiri: Terima diri dengan segala kekurangan dan kelebihan. Pahami bahwa kamu berhak bahagia dan memprioritaskan kebutuhanmu sendiri.
  • Bangun Rasa Percaya Diri: Jangan lagi mencari validasi dari orang lain. Percayalah pada kemampuanmu dan hargai pencapaianmu, sekecil apapun itu.
  • Berlatih Asertif: Belajar untuk menyampaikan pendapat dan menolak permintaan dengan tegas, namun tetap sopan. Ini bukan berarti menjadi egois, melainkan menjaga batasan diri.
  • Maafkan Diri Sendiri: Jangan terjebak dalam rasa bersalah ketika tidak bisa memenuhi ekspektasi orang lain. Ingat, kamu juga manusia yang berhak melakukan kesalahan.
  • Beri Ruang untuk Emosi: Jangan menekan perasaan negatif. Izinkan dirimu untuk merasa sedih, marah, atau kecewa. Ekspresikan emosi dengan cara yang sehat.

Menjadi Baik dengan Cara Sendiri

Good Girl Syndrome bukan tentang menjadi perempuan yang "buruk". Ini tentang melepaskan ekspektasi yang tidak realistis dan belajar untuk mencintai diri sendiri. Baik itu bukan berarti harus selalu mengalah atau menyenangkan orang lain. Baik yang sesungguhnya adalah ketika kita bisa memperlakukan diri sendiri dengan baik dan memprioritaskan kesejahteraan mental kita.

Perjalanan keluar dari Good Girl Syndrome memang tidak mudah, tetapi sangat mungkin untuk dilakukan. Dengan kesadaran dan komitmen yang kuat, kita bisa menjadi perempuan yang lebih bahagia, berdaya, dan autentik. Mari berhenti terjebak dalam pola "anak baik" dan mulai menjadi baik dengan cara kita sendiri.

Baca Juga

Potret Terbaru Biby Alraen Istri Rifky Balweel Usai Lepas Hijab, Sebut Ini Jadi Proses Hidup

Dea Lathifa

Istri aktor Rifky Balweel, Biby Alraen baru-baru ini menarik perhatian publik. Bukan karena paras cantiknya, namun karena penampilan barunya. Biasa tampil dengan hijab, Biby ...

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Tinggalkan komentar