Sawan Bayi Bukan Mistis Tapi Kejang dan Kolik

Sarah Oktaviani

Parenting

Seringkali, tangisan bayi yang tak kunjung reda, terutama saat sore atau malam hari, dikaitkan dengan hal-hal mistis, khususnya di kalangan masyarakat Jawa yang menyebutnya "sawan". Mitos ini bahkan meluas hingga pantangan membawa bayi melayat, dengan anggapan bahwa pelanggaran akan menyebabkan bayi mengalami sawan. Namun, apakah sawan adalah fenomena mistis, atau justru kondisi medis yang bisa dijelaskan secara ilmiah?

Sawan, Antara Mitos dan Fakta Medis

Dalam dunia medis, istilah "sawan" tidak dikenal. Namun, gejala yang sering dikaitkan dengan sawan seperti bayi menangis keras, gelisah, dan demam, dapat dijelaskan sebagai kejang dan kolik. Kejang, menurut para ahli kesehatan, adalah gangguan fungsi otak akibat ledakan sinyal listrik yang tidak normal. Kondisi ini mengganggu komunikasi antar sel saraf otak dan menyebabkan bayi mengalami kejang.

Mitos sawan mungkin tumbuh karena gejala kejang yang seringkali datang tiba-tiba, disertai tangisan keras dan demam, yang sulit dipahami oleh masyarakat awam. Di sisi lain, dalam pandangan Islam, kondisi serupa, dikenal sebagai ‘ain, yaitu penyakit yang timbul akibat pandangan mata yang mengandung kedengkian atau kekaguman, bahkan tanpa niat jahat. Namun, terlepas dari berbagai interpretasi ini, secara medis, kondisi bayi yang menangis terus-menerus, khususnya di sore menjelang malam, seringkali disebabkan oleh kejang atau kolik.

Mengenali Gejala dan Penyebab Sawan

Walaupun istilah "sawan" tidak digunakan dalam dunia medis, gejala-gejala yang sering dikaitkan dengan sawan dapat dikenali. Gejala umumnya meliputi:

  • Tangisan berlebihan dan keras, terutama pada sore atau malam hari.
  • Bayi tampak kesakitan dan tidak nyaman.

Penting untuk dicatat bahwa gejala-gejala ini bisa mengarah pada dua kondisi medis yang berbeda:

  1. Kejang Demam: Umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun, dengan puncak pada usia 12-18 bulan. Kejang demam biasanya berlangsung beberapa menit dan berhenti dengan sendirinya. Dalam kasus yang parah, kejang demam dapat disertai dengan tubuh kaku, mata melotot, lidah tergigit, atau mulut berbusa.

  2. Kolik: Kondisi yang sering dialami bayi usia 3-4 bulan, di mana bayi tiba-tiba menangis terus-menerus tanpa alasan yang jelas. Kolik dapat disebabkan oleh gangguan pencernaan, suhu ruangan yang tidak nyaman, atau bayi prematur.

Mengatasi Sawan Berdasarkan Penyebab Medis

Menghilangkan gejala yang sering dikaitkan dengan "sawan" harus dilakukan berdasarkan penyebabnya. Jika disebabkan oleh kolik, beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  • Perhatikan Pola Makan Ibu: Ibu menyusui disarankan mengonsumsi makanan bergizi, kaya serat, dan mengurangi makanan olahan.
  • Evaluasi Penggunaan Susu Formula: Bayi mungkin sensitif terhadap protein tertentu dalam susu formula.
  • Pijatan Lembut: Pijat bayi dengan lembut menggunakan minyak telon untuk memberikan sensasi hangat dan rileks.
  • Gendong Bayi: Menggendong dapat menenangkan dan membuat bayi merasa lebih aman.

Jika gejala "sawan" disebabkan oleh demam yang memicu kejang, langkah-langkah berikut ini direkomendasikan:

  • Amankan Lingkungan: Letakkan bayi pada permukaan datar yang aman dan bebas dari benda keras atau tajam.
  • Jangan Memasukkan Benda ke Mulut: Hindari memasukkan apapun ke dalam mulut bayi karena dapat menghambat pernapasan.
  • Longgarkan Pakaian: Buka pakaian atau benda yang ketat untuk mencegah risiko tercekik.
  • Posisi Miring: Tempatkan tubuh bayi dalam posisi miring untuk mencegah penumpukan air liur yang dapat mengganggu pernapasan.
  • Jangan Beri Makan/Minum: Jangan berikan makanan atau minuman sampai bayi benar-benar sadar.
  • Jangan Paksa Gerakan: Jangan mencoba menghentikan kejang secara paksa karena dapat menyebabkan cedera.
  • Segera Cari Bantuan Medis: Bawa bayi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Memahami "Sawan": Dari Mitos ke Pengetahuan Medis

Penting untuk memisahkan antara mitos dan fakta medis. "Sawan" bukanlah kondisi mistis, melainkan gejala yang mungkin timbul akibat kejang demam atau kolik. Dengan memahami penyebab dan cara penanganannya, kita dapat memberikan perawatan yang tepat bagi bayi dan anak-anak. Ketika bayi mengalami gejala yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk mencari bantuan medis profesional.

Dengan pengetahuan yang benar, kita tidak hanya dapat merawat bayi dengan lebih baik, tetapi juga meluruskan pemahaman yang keliru tentang "sawan" yang telah berkembang di masyarakat. Sawan bukan tentang hal mistis, tetapi tentang kesehatan dan kesejahteraan bayi yang perlu kita perhatikan dengan seksama.

Baca Juga

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Arya Mohan: Dari Anak Sekolah Gemas Hingga Bodyguard Jahil di Private Bodyguard

Sarah Oktaviani

Aktor muda Arya Mohan kini tengah mencuri perhatian publik lewat perannya sebagai Helga dalam serial "Private Bodyguard". Kemunculannya menambah daftar ...

Somebody Pleasure Aziz Hendra, Debut yang Mengoyak Hati Lewat Nada

Maulana Yusuf

Lagu "Somebody Pleasure" dari Aziz Hendra mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, di kalangan pengguna TikTok, lagu ini ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

Musik DJ Paling Enak Didengar: Sensasi 2024 dengan Sentuhan Remix Lokal

Maulana Yusuf

Musik DJ terus berevolusi, dan di tahun 2024 ini, trennya semakin menarik untuk diikuti. Jika di tahun-tahun sebelumnya kita disuguhi ...

Tinggalkan komentar