Saat si kecil mulai batuk dan pilek, orang tua mana yang tidak panik? Wajar saja, rasanya ingin segera memberikan pertolongan terbaik agar anak kembali ceria. Di tengah banyaknya pilihan obat, Pimtrakol sering menjadi salah satu yang dilirik. Tapi, amankah Pimtrakol untuk buah hati? Bagaimana cara kerjanya? Mari kita bahas tuntas!
Pimtrakol: Bukan Sekadar Obat Batuk Biasa
Pimtrakol hadir dalam bentuk sirup dengan rasa lemon yang disukai anak-anak. Kandungan utamanya bukan hanya sekadar obat batuk, melainkan kombinasi beberapa zat aktif yang bekerja sinergis:
- Paracetamol: Sebagai pereda nyeri (analgesik) dan penurun demam (antipiretik). Paracetamol membantu meredakan gejala seperti demam, sakit kepala, dan nyeri badan yang sering menyertai flu.
- Guaifenesin: Berfungsi sebagai ekspektoran, yaitu mengencerkan dahak yang menyumbat saluran pernapasan. Dengan dahak yang lebih encer, anak akan lebih mudah batuk dan mengeluarkan lendir, sehingga pernapasan menjadi lebih lega.
- Chlorphenamine Maleate: Antihistamin yang membantu mengatasi gejala alergi seperti pilek, bersin, mata berair, dan gatal-gatal. Kandungan ini membantu meredakan peradangan pada saluran pernapasan yang seringkali memperburuk gejala flu.
Efektifkah Pimtrakol untuk Mengatasi Batuk Pilek Anak?
Kombinasi kandungan dalam Pimtrakol memang dirancang untuk meredakan gejala batuk pilek pada anak. Paracetamol mengatasi demam dan nyeri, guaifenesin membantu mengeluarkan dahak, dan chlorphenamine maleate mengatasi alergi. Namun, penting untuk diingat bahwa Pimtrakol bukan obat untuk mengatasi penyebab utama batuk pilek, yaitu virus. Obat ini hanya membantu meringankan gejala agar anak merasa lebih nyaman saat proses penyembuhan.
Also Read
Usia dan Dosis Pimtrakol: Perhatikan Aturannya!
Perlu digarisbawahi, Pimtrakol tidak direkomendasikan untuk bayi di bawah usia 6 bulan. Dosis Pimtrakol juga harus disesuaikan dengan usia anak:
- Anak 6 bulan – 1 tahun: 2,5 ml, 3-4 kali sehari
- Anak 1 – 6 tahun: 5 ml, 3-4 kali sehari
- Anak 6 – 12 tahun: 10 ml, 3-4 kali sehari
Pemberian dosis harus tepat sesuai anjuran, jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa konsultasi dokter. Penggunaan yang tidak tepat bisa menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Penting: Konsultasikan dengan Dokter!
Meskipun Pimtrakol dijual bebas di apotek, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat ini pada si kecil. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab batuk pilek, serta memberikan anjuran dosis yang paling tepat. Selain itu, dokter juga bisa memberikan rekomendasi pengobatan lain jika diperlukan.
Hal yang Perlu Diperhatikan:
- Bukan Pengobatan Utama: Pimtrakol hanya meredakan gejala, bukan menyembuhkan virus penyebab batuk pilek.
- Efek Samping: Beberapa anak mungkin mengalami efek samping seperti kantuk akibat kandungan chlorphenamine maleate. Perhatikan reaksi anak setelah pemberian obat.
- Interaksi Obat: Beritahu dokter jika anak sedang mengonsumsi obat lain, untuk menghindari interaksi obat yang mungkin berbahaya.
- Bukan untuk Penggunaan Jangka Panjang: Jika gejala batuk pilek tidak membaik setelah beberapa hari, segera konsultasikan dengan dokter.
Kesimpulan
Pimtrakol bisa menjadi pilihan untuk membantu meringankan gejala batuk pilek pada anak, asalkan digunakan dengan bijak, sesuai anjuran, dan setelah berkonsultasi dengan dokter. Tetaplah utamakan istirahat yang cukup, asupan nutrisi yang baik, dan banyak minum air putih untuk membantu mempercepat proses pemulihan anak. Jangan ragu untuk mencari pertolongan medis jika gejala tidak membaik.