Sulit buang air besar (BAB) bukan cuma masalah orang dewasa, si kecil pun bisa mengalaminya. Kondisi ini tentu membuat orang tua khawatir dan bertanya-tanya, apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya? Nah, kali ini kita akan membahas tuntas lima penyebab umum bayi susah BAB beserta solusi praktis yang bisa langsung dicoba di rumah. Yuk, simak!
1. Dehidrasi, Musuh Tersembunyi Pencernaan Bayi
Sama seperti orang dewasa, bayi pun bisa mengalami dehidrasi. Ketika kekurangan cairan, tubuh bayi akan menyerap lebih banyak air dari makanan dan minuman yang dikonsumsinya, termasuk dari feses. Akibatnya, tinja menjadi keras, kering, dan sulit dikeluarkan. Pastikan bayi mendapatkan cukup cairan, terutama jika ia sedang demam atau berada di cuaca panas.
2. Susu Formula dan Pencernaan yang Belum Matang
ASI memang pilihan terbaik untuk bayi, tapi tidak semua ibu bisa memberikan ASI eksklusif. Beberapa bayi mungkin mengonsumsi susu formula, yang terkadang memiliki kandungan yang sulit dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang masih berkembang. Hal ini bisa memicu sembelit. Jika bayi mengalami sembelit setelah minum susu formula, cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk mencari formula yang lebih sesuai.
Also Read
3. Adaptasi MPASI: Tantangan Baru Pencernaan
Memasuki usia 6 bulan, bayi mulai diperkenalkan dengan makanan padat atau MPASI. Peralihan dari makanan cair ke makanan padat bisa membuat sistem pencernaan bayi kaget. Apalagi jika makanan yang diberikan rendah serat, seperti bubur tepung tanpa sayur atau buah. Makanan rendah serat akan membuat tinja semakin keras dan sulit dikeluarkan. Perkenalkan MPASI secara bertahap dan pastikan mengandung serat yang cukup.
4. Faktor Medis yang Perlu Diwaspadai
Meski jarang terjadi, susah BAB pada bayi bisa menjadi gejala dari kondisi medis tertentu. Beberapa kondisi yang perlu diwaspadai antara lain hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid), botulisme (keracunan bakteri), alergi makanan, atau gangguan metabolisme. Jika bayi mengalami susah BAB disertai gejala lain seperti lemas, tidak mau menyusu, atau demam, segera periksakan ke dokter.
5. Stres, Pengaruh Tak Terduga pada Pencernaan
Siapa sangka, stres juga bisa memengaruhi sistem pencernaan bayi? Bayi yang merasa tidak nyaman, berada di lingkungan baru, mengalami perubahan cuaca, atau sedang bepergian bisa menjadi stres dan mengalami susah BAB. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang bagi bayi, terutama saat ia sedang BAB.
Solusi Praktis Mengatasi Bayi Susah BAB
Setelah mengetahui penyebabnya, sekarang saatnya mencari solusi untuk mengatasi masalah susah BAB pada bayi. Berikut beberapa cara yang bisa dicoba:
-
Ajak Bayi Bergerak Aktif: Gerakan tubuh bisa membantu melancarkan pencernaan. Jika bayi sudah bisa merangkak, biarkan ia bebas bergerak dan merangkak. Aktivitas fisik akan mendorong pergerakan usus dan memudahkan BAB.
-
Perbanyak Asupan Serat dalam MPASI: Jika bayi sudah makan makanan padat, berikan makanan tinggi serat seperti brokoli, pir, apel tanpa kulit, atau buah-buahan lainnya. Jus buah tanpa gula juga bisa membantu melancarkan pencernaan.
-
Pijat Perut Bayi dengan Lembut: Pijatan lembut pada perut bayi, terutama di bagian bawah, dapat merangsang pergerakan usus. Lakukan pijatan melingkar searah jarum jam dengan lembut. Hentikan jika bayi merasa tidak nyaman.
-
Biasakan Duduk di Toilet Secara Teratur: Jika bayi sudah bisa duduk, biasakan ia duduk di toilet setelah makan, meskipun tidak merasa ingin BAB. Ciptakan suasana yang nyaman dan rileks agar ia merasa nyaman saat BAB.
-
Penuhi Kebutuhan Cairan Bayi: Pastikan bayi mendapatkan cukup cairan. Bayi yang masih ASI eksklusif, berikan lebih sering. Jika bayi sudah MPASI, berikan air putih atau jus buah tanpa gula.
Susah BAB pada bayi memang bisa membuat orang tua panik, namun dengan mengenali penyebab dan cara mengatasinya, kita bisa membantu si kecil agar lebih nyaman. Selalu perhatikan kondisi bayi dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada gejala yang mencurigakan. Ingat, kesehatan pencernaan bayi adalah investasi untuk masa depannya.