Mungkin Mama sudah sering mendengar kalau makan makanan manis bisa bikin gigi berlubang dan sakit gigi. Tapi, bagaimana dengan makanan asam? Apakah dampaknya sama buruknya? Nah, pertanyaan ini seringkali muncul dan membuat kita bertanya-tanya, mana yang lebih berbahaya bagi kesehatan gigi kita.
Benarkah Asam Lebih ‘Jahat’ dari Manis?
Kenyataannya, baik makanan manis maupun asam punya potensi merusak gigi, meski dengan cara yang berbeda. Makanan manis, terutama yang mengandung gula olahan, akan menjadi ‘santapan’ bakteri di mulut. Bakteri ini kemudian menghasilkan asam yang dapat menggerogoti lapisan enamel gigi, menyebabkan gigi berlubang atau karies.
Namun, makanan asam juga tak kalah berbahayanya. Makanan dan minuman yang bersifat asam, seperti buah-buahan sitrus, minuman bersoda, atau cuka, dapat menyebabkan erosi pada enamel gigi. Erosi ini membuat lapisan terluar gigi menipis, sehingga gigi menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap kerusakan.
Also Read
Jadi, bukan berarti makanan manis lebih buruk dari makanan asam, atau sebaliknya. Keduanya punya mekanisme kerusakan yang berbeda namun sama-sama berpotensi menimbulkan masalah pada gigi.
Bagaimana Cara Kerja Makanan Asam Merusak Gigi?
Saat kita mengonsumsi makanan atau minuman asam, pH di dalam mulut akan turun drastis. Kondisi asam ini akan membuat mineral penyusun email gigi larut. Proses ini dinamakan demineralisasi, dan kalau sering terjadi, gigi jadi keropos. Bayangkan kalau email gigi yang melindungi gigi dari kerusakan mengikis, gigi jadi mudah berlubang, sensitif, atau bahkan mengalami perubahan warna.
Selain itu, asam juga bisa membuat permukaan gigi jadi lebih kasar. Ini membuat bakteri lebih mudah menempel dan berkembang biak di permukaan gigi. Akibatnya, risiko gigi berlubang dan penyakit gusi meningkat.
Lalu, Apa yang Harus Dilakukan?
Tenang, Mama tidak perlu sepenuhnya menghindari makanan dan minuman manis atau asam. Kuncinya adalah menjaga keseimbangan dan kebersihan gigi. Berikut beberapa tips yang bisa Mama terapkan:
- Sikat gigi secara teratur: Lakukan setidaknya dua kali sehari, terutama setelah makan. Gunakan pasta gigi berfluoride untuk membantu memperkuat email gigi.
- Jangan sikat gigi segera setelah makan asam: Tunggu sekitar 30-60 menit setelah mengonsumsi makanan atau minuman asam, baru sikat gigi. Menyikat gigi saat kondisi mulut masih asam bisa memperparah erosi pada email gigi.
- Berkumur dengan air putih: Setelah mengonsumsi makanan atau minuman asam, berkumurlah dengan air putih untuk membantu menetralkan asam di mulut.
- Perhatikan frekuensi: Jangan terlalu sering mengonsumsi makanan manis atau asam. Semakin sering kita memaparkan gigi pada asam atau gula, semakin tinggi risikonya.
- Perbanyak konsumsi air putih: Air putih membantu menjaga kelembapan mulut dan menetralkan asam.
- Periksakan gigi secara rutin: Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setidaknya enam bulan sekali. Dokter gigi dapat mendeteksi masalah gigi sejak dini dan memberikan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
Baik makanan manis maupun asam sama-sama berpotensi merusak gigi. Yang terpenting adalah menjaga kebersihan gigi dengan baik, membatasi konsumsi makanan manis dan asam, serta memeriksakan gigi secara rutin ke dokter. Dengan begitu, Mama bisa menjaga kesehatan gigi dan terhindar dari masalah yang tidak diinginkan. Jadi, jangan cuma waspada makanan manis, ya! Makanan asam juga perlu diperhatikan.