Lagu "Summertime Sadness" milik Lana Del Rey kembali mengguncang jagat maya. Bukan lagu baru, karya yang dirilis pada tahun 2012 ini kembali viral di TikTok, mengantarkan nama Lana kembali ke puncak tangga lagu. Namun, di balik melodi melankolis dan lirik yang menghantui, tersimpan kisah tentang perpisahan dan kesedihan yang mendalam. Apa sebenarnya yang ingin disampaikan Lana dalam lagu ini?
Lebih dari Sekadar Lagu: Meresapi Kesedihan Musim Panas
"Summertime Sadness" bukan sekadar lagu patah hati biasa. Lana Del Rey menghadirkan perasaan kehilangan yang begitu intens, seolah kesedihan itu merasuki setiap sudut ruang dan waktu. Ia menggambarkan kerinduan yang mendalam pada sosok terkasih, memohon sebuah ciuman terakhir sebelum perpisahan yang menyakitkan. Lirik-lirik seperti "Oh, my God, I feel it in the air" dan "Like the stars miss the sun in the mornin’ sky" mencerminkan perasaan yang begitu mendalam, seolah kehilangan itu bukan hanya terjadi di dalam hati, tetapi juga dirasakan semesta.
Musim panas, yang biasanya identik dengan keceriaan dan kehangatan, justru menjadi latar belakang kesedihan yang mendalam dalam lagu ini. Kontradiksi ini memberikan nuansa nostalgia yang begitu kuat. Kita diajak untuk merenungkan momen-momen indah yang pernah ada, namun kini hanya tinggal kenangan yang menghantui.
Also Read
Analisis Lirik: Jejak Kesedihan yang Abadi
Beberapa penggalan lirik yang cukup kuat menggambarkan makna lagu ini:
- "Aku memakai gaun merah aku malam ini, menari dalam gelap di bawah sinar bulan pucat": Gambaran ini seolah menunjukkan upaya untuk merayakan momen terakhir bersama, meski di tengah kesedihan. Warna merah seringkali dikaitkan dengan gairah dan cinta, namun disini terbungkus dalam kesedihan dan kegelapan.
- "Kabel telepon di atas mendesis seperti jerat": Metafora yang kuat ini menggambarkan perasaan tercekik dan terperangkap dalam kesedihan. Hubungan yang dulunya menjadi penghubung, kini terasa membelenggu.
- "Aku mendapatkan musim panas itu, kesedihan musim panas": Pengulangan frasa ini semakin menegaskan bagaimana kesedihan dan musim panas telah menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Ia tidak hanya meratapi perpisahan, namun juga kesedihan yang hadir di tengah momen yang seharusnya bahagia.
- "Pikir aku akan merindukanmu selamanya, seperti bintang merindukan matahari di langit pagi": Ini adalah baris lirik yang sangat puitis, menggambarkan kerinduan yang tak berkesudahan, bahkan sekuat kerinduan bintang akan matahari.
Pesan Universal di Balik Melodi Melankolis
Meski spesifik menceritakan tentang perpisahan, "Summertime Sadness" memiliki pesan universal tentang kehilangan, kerinduan, dan bagaimana kenangan dapat menghantui kita. Lagu ini mengajak kita untuk merenungkan kembali kenangan masa lalu, baik yang indah maupun yang menyakitkan. Lana Del Rey berhasil menyampaikan emosi yang begitu kompleks dengan lirik yang sederhana namun kuat, dibalut dalam melodi yang melankolis dan mudah diingat.
Kebangkitan lagu ini di TikTok menunjukkan bahwa tema kesedihan dan kehilangan selalu relevan di setiap generasi. "Summertime Sadness" bukan hanya sekadar lagu, namun juga menjadi sebuah wadah untuk meluapkan perasaan, merayakan kesedihan, dan pada akhirnya, menerima bahwa kesedihan adalah bagian tak terpisahkan dari hidup. Lagu ini membuktikan bahwa sebuah karya seni yang jujur dan emosional akan selalu menemukan jalannya untuk terhubung dengan hati banyak orang, terlepas dari jarak waktu dan ruang. Ini adalah elegi musim panas yang menghantui, dan terus bergema dalam jiwa pendengarnya.