Pernah dengar istilah "Squidward style" di media sosial, terutama TikTok? Mungkin yang terbayang adalah posisi seks aneh ala gurita. Padahal, fenomena viral ini sama sekali tidak membahas posisi bercinta yang spesifik. Lalu, apa dong maksudnya? Istilah ini justru mengacu pada sikap egois dan kurang peduli terhadap pasangan saat berhubungan intim, yang dianalogikan dengan karakter Squidward dalam serial kartun SpongeBob SquarePants.
Squidward, si gurita pemarah dan individualistis yang hidup bertetangga dengan SpongeBob dan Patrick, memang dikenal sebagai sosok yang cuek dan hanya memikirkan dirinya sendiri. Sikap inilah yang kemudian diangkat sebagai metafora untuk menggambarkan perilaku sebagian orang di ranjang. Bukan tentang gaya fisik, melainkan tentang mental dan emosional.
Bukan Soal Posisi, Tapi Perilaku
"Squidward style" dalam konteks seks bukan tentang bagaimana tubuh diposisikan, melainkan tentang bagaimana seseorang bersikap. Ini adalah gambaran ketika salah satu pasangan cenderung egois, hanya fokus pada kepuasan diri sendiri, dan mengabaikan kebutuhan pasangannya. Ia mungkin tidak peduli dengan orgasme pasangannya, enggan memberikan foreplay, atau bahkan tidak memberikan apresiasi setelah hubungan intim.
Also Read
Perilaku ini tentu saja tidak sehat dan dapat merusak keintiman dalam hubungan. Seks seharusnya menjadi momen kebersamaan yang menyenangkan dan memuaskan bagi kedua belah pihak. Jika salah satu pihak hanya mencari kesenangan pribadi, maka hubungan akan menjadi tidak seimbang dan berpotensi menimbulkan masalah.
Dampak "Squidward Style" dalam Hubungan
Sikap egois di ranjang, layaknya karakter Squidward, dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Pasangan yang merasa diabaikan dan tidak dihargai akan merasa kecewa, frustasi, bahkan kehilangan kepercayaan. Hal ini dapat memicu pertengkaran, menurunnya gairah seksual, dan bahkan dapat merusak hubungan secara keseluruhan.
Beberapa konsekuensi lain dari "Squidward Style" adalah:
- Kurangnya Komunikasi: Pasangan yang egois cenderung tidak mau mendengarkan atau berkomunikasi tentang kebutuhan seksual.
- Kehilangan Keintiman: Seks yang hanya fokus pada kepuasan satu pihak akan mengurangi rasa keintiman dan koneksi emosional.
- Ketidakpuasan Seksual: Pasangan yang tidak mendapatkan kepuasan seksual akan merasa frustrasi dan tidak bahagia.
- Dampak Psikologis: Merasa tidak dihargai dan diabaikan dalam hubungan seksual dapat memicu masalah harga diri dan kecemasan.
Bukan Sekadar Tren, Ini Soal Kesadaran
Viralnya istilah "Squidward style" di media sosial sebenarnya bisa menjadi alarm bagi kita semua. Ini adalah pengingat bahwa seks adalah aktivitas yang melibatkan dua orang, bukan hanya satu. Penting untuk saling menghargai, berkomunikasi, dan memastikan bahwa kedua belah pihak mendapatkan kepuasan.
Seks yang sehat adalah tentang koneksi emosional, rasa percaya, dan keintiman. Jika Anda merasa pasangan Anda berperilaku layaknya Squidward di ranjang, jangan ragu untuk membicarakannya. Komunikasi yang terbuka dan jujur adalah kunci untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan memuaskan. Ingat, seks bukan hanya tentang mencapai klimaks, tetapi juga tentang berbagi keintiman dan kebahagiaan dengan pasangan. Jangan biarkan "Squidward style" merusak kehidupan ranjang Anda.
