Bulan Ramadan, momen penuh berkah, seringkali menjadi ujian bagi pasangan yang sedang dimabuk asmara. Di satu sisi, ada kewajiban berpuasa, menahan lapar dan dahaga. Di sisi lain, godaan untuk tetap berkomunikasi intens dengan pacar, bahkan lewat chat, sulit dihindari. Pertanyaannya, apakah puasa kita tetap sah jika masih aktif pacaran, terutama via chat?
Islam dengan tegas melarang pacaran karena dianggap sebagai jalan menuju perbuatan zina. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT memerintahkan umatnya untuk menjauhi zina, dan pacaran seringkali menjadi langkah awal yang menjerumuskan. Lalu, bagaimana dengan hukum berpuasa sambil tetap chatting mesra dengan pacar?
Mari kita bedah lebih dalam. Melansir berbagai sumber terpercaya, percakapan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram, apalagi dalam konteks pacaran, dianggap sebagai pintu fitnah dan kemaksiatan. Obrolan yang awalnya biasa saja, bisa berkembang menjadi hal-hal yang menjurus ke perbuatan dosa. Inilah mengapa, dalam agama Islam, kita dianjurkan untuk menjaga diri dari hal-hal yang mendekatkan kita pada kemaksiatan.
Also Read
Perlu diingat, puasa bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum. Lebih dari itu, puasa adalah tentang meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, "Puasa bukan hanya menahan makan dan minum, akan tetapi puasa adalah menahan dari perbuatan sia-sia dan perkataan jorok.” (HR. Hakim dan dishahihkan oleh Al-Albany). Ini berarti, puasa menuntut kita untuk menjaga hati, pikiran, dan tindakan dari segala hal yang tidak baik, termasuk obrolan yang tidak bermanfaat dengan pacar.
Imam Al-Baydhowi juga menjelaskan, "Ibadah puasa bukanlah hanya menahan diri dari lapar dan dahaga saja. Bahkan seseorang yang menjalankan puasa hendaklah mengekang berbagai syahwat dan mengajak jiwa pada kebaikan. Jika tidak demikian, sungguh Allah tidak akan melihat amalannya, dalam artian tidak akan menerimanya."
Jadi, apakah puasa kita batal jika masih chatting dengan pacar?
Secara teknis, chatting dengan pacar tidak membatalkan puasa. Namun, penting untuk memahami bahwa esensi puasa tidak hanya terletak pada sah atau tidaknya secara hukum fikih. Lebih dari itu, puasa adalah tentang kualitas ibadah, tentang seberapa besar kita bisa meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Insight dan Perspektif Baru
Mungkin banyak dari kita yang bertanya, "Kenapa sih pacaran tidak boleh?" Pertanyaan ini wajar, terutama bagi generasi muda yang terbiasa dengan interaksi yang bebas. Tapi, agama Islam hadir bukan untuk mengekang, melainkan untuk melindungi kita. Pacaran, dengan segala dinamika yang ada, seringkali membawa kita pada hal-hal yang tidak baik.
Ramadan adalah momentum yang tepat untuk merefleksikan diri. Jika selama ini kita merasa kesulitan melepaskan diri dari kebiasaan chatting dengan pacar, inilah saatnya untuk mencoba hal baru. Alihkan perhatian ke ibadah-ibadah lain, seperti tadarus Al-Qur’an, sholat malam, atau kegiatan sosial yang positif. Manfaatkan bulan suci ini untuk memperbaiki diri, bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari hal-hal yang dapat mengurangi kualitas ibadah kita.
Kesimpulan
Meskipun chatting dengan pacar tidak membatalkan puasa secara hukum fikih, tindakan tersebut sebaiknya dihindari selama bulan Ramadan. Lebih baik kita fokus pada ibadah dan meningkatkan kualitas puasa kita. Dengan begitu, kita tidak hanya menjalankan kewajiban secara formal, tetapi juga mendapatkan makna dan hikmah yang sesungguhnya dari bulan yang penuh berkah ini. Mari jadikan Ramadan ini sebagai momentum untuk menjadi pribadi yang lebih baik.