Momen intim antara suami istri adalah bagian penting dalam pernikahan. Tak jarang, desahan keluar sebagai ekspresi alami dari kenikmatan yang dirasakan. Namun, bagaimana pandangan Islam mengenai hal ini? Apakah mendesah saat berhubungan intim diperbolehkan atau justru dilarang?
Artikel ini akan mengupas tuntas hukum mendesah saat bercinta dalam perspektif Islam, serta memberikan wawasan tambahan dari sudut pandang psikologi dan kesehatan.
Hukum Mendesah Saat Berhubungan Intim Menurut Islam
Dalam khazanah fikih Islam, para ulama berbeda pendapat mengenai hukum mendesah saat berhubungan intim. Sebagian besar ulama berpendapat bahwa mendesah saat bercinta tidak dilarang atau makruh, selama tidak dilakukan secara berlebihan dan tidak sampai mengganggu orang lain.
Also Read
Pendapat ini didasarkan pada beberapa dalil, di antaranya:
- Pendapat Imam Malik: Sebagaimana dikutip dalam berbagai kitab fikih, Imam Malik membolehkan mendesah saat berhubungan intim, namun menganggapnya tidak pantas jika dilakukan di luar aktivitas seksual. Beliau menganggapnya sebagai aib dan perilaku bodoh jika mendesah dilakukan tanpa adanya rangsangan hubungan intim.
- Pendapat Abu Hasan al Qathan: Beliau juga menyatakan bahwa mendesah saat berjimak tidaklah makruh.
- Prinsip Umum Fikih: Dalam fikih, segala sesuatu pada dasarnya diperbolehkan (mubah) selama tidak ada dalil yang melarangnya. Tidak ada dalil eksplisit dalam Alquran atau hadis yang secara tegas melarang mendesah saat bercinta.
Para ulama juga memberikan batasan mengenai desahan yang diperbolehkan, yaitu:
- Tidak Berlebihan: Desahan tidak boleh berlebihan hingga menyerupai erangan kesakitan atau mengganggu kenyamanan orang lain.
- Tidak Terlalu Keras: Suara desahan sebaiknya tidak sampai terdengar oleh orang lain di luar kamar.
Perspektif Psikologis dan Kesehatan
Selain dari sudut pandang agama, mendesah saat bercinta juga memiliki perspektif psikologis dan kesehatan.
- Ekspresi Kenikmatan: Secara psikologis, mendesah adalah salah satu cara alami untuk mengekspresikan kenikmatan dan kepuasan seksual. Hal ini dapat meningkatkan rasa intim dan koneksi antara pasangan.
- Melepaskan Ketegangan: Secara fisik, mendesah juga dapat membantu melepaskan ketegangan otot dan saraf saat orgasme. Ini dapat memberikan perasaan lega dan rileks setelah berhubungan intim.
- Komunikasi Nonverbal: Mendesah juga bisa menjadi bentuk komunikasi nonverbal antara pasangan. Desahan dapat memberikan umpan balik tentang apa yang disukai dan tidak disukai, serta dapat memperkuat rasa saling percaya dan menghargai.
Hal yang Perlu Diperhatikan
Meskipun mendesah saat bercinta diperbolehkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Kenyamanan Pasangan: Setiap orang memiliki preferensi dan batas kenyamanan yang berbeda. Sebaiknya bicarakan dengan pasangan mengenai hal ini untuk memastikan bahwa tidak ada yang merasa tidak nyaman atau terganggu.
- Privasi: Jaga privasi saat berhubungan intim agar tidak mengganggu orang lain di sekitar.
- Tidak Berlebihan: Hindari mendesah secara berlebihan hingga mengganggu kenyamanan diri sendiri atau pasangan.
Kesimpulan
Mendesah saat bercinta merupakan hal yang lumrah dan diperbolehkan dalam Islam, asalkan tidak dilakukan secara berlebihan dan tidak mengganggu orang lain. Selain itu, mendesah juga memiliki manfaat psikologis dan kesehatan.
Penting bagi pasangan untuk saling berkomunikasi dan menghargai preferensi masing-masing agar hubungan intim dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi keduanya. Yang terpenting, lakukanlah dengan penuh cinta dan saling menghormati.
