Bernadya kembali hadir dengan single terbarunya, "Lama-Lama," sebuah lagu yang menangkap getirnya perjuangan dalam hubungan yang terasa berat sebelah. Dirilis pada 24 Juni 2024, lagu ini bukan sekadar untaian melodi sendu, melainkan cerminan jujur dari perasaan lelah saat berjuang sendirian dalam cinta. Liriknya yang lugas dan mudah dicerna, membuat pendengar seakan ikut menyelami pengalaman pahit tersebut.
Lagu ini memulai dengan gambaran kesabaran dan pengertian seorang tokoh yang berusaha memahami kesibukan pasangannya. Penantian akan sapaan yang dinanti-nanti, hanya berbuah sapaan singkat lalu pamit undur diri. Sang tokoh dengan tulus mencoba menerima dan memaklumi, namun dalam hati mulai tumbuh kelelahan yang tak tertahankan.
"Lama-lama lelah juga aku / Seperti hanya aku yang butuhkan kamu," penggalan lirik ini menjadi puncak perasaan yang tertahan. Di sini, pendengar diajak merenungkan perasaan seorang yang selalu berusaha menjaga api cinta, sementara pasangannya seolah tak merasakan hal yang sama. Kekuatan lirik terletak pada kesederhanaannya, namun mampu menukik tajam ke dalam hati pendengar yang pernah mengalami situasi serupa.
Also Read
Lagu ini tak hanya berbicara tentang kelelahan emosional, namun juga tentang pengurasan energi yang terjadi. "Lama-lama habis tenagaku / Bila bukan lagi aku tempat pulang yang kau tuju," kalimat ini menggambarkan betapa lelahnya seseorang yang terus berjuang tanpa kepastian dan arah yang jelas. Cinta yang seharusnya menjadi sumber kekuatan, justru terasa menghabiskan daya.
Menariknya, lagu ini tak hanya berhenti pada ratapan dan kepedihan. Di akhir lagu, ada semacam pernyataan sikap, "Berusaha tetap kujaga / Sampai habis tak tersisa / Tenaga yang kupunya / Kini tak lagi kunantikan / Lakukan semua senyamanmu saja / Ku menyerah". Ini adalah titik balik ketika tokoh dalam lagu mulai menyadari bahwa berjuang sendiri hanya akan menguras habis dirinya. Ada penerimaan sekaligus penyerahan diri pada keadaan.
"Lama-Lama" menjadi pengingat bahwa cinta yang sehat haruslah timbal balik. Perjuangan satu sisi, lama kelamaan hanya akan menyisakan kelelahan dan luka. Lagu ini mengajak kita untuk lebih peka terhadap perasaan sendiri dan berani untuk melepaskan jika cinta yang diperjuangkan tak lagi memberikan kebahagiaan. Sebuah refleksi yang relevan dengan dinamika hubungan modern, di mana kesibukan dan prioritas terkadang mengaburkan esensi cinta sejati.