Lagu "But Daddy I Love Him" dari Taylor Swift, yang menjadi track keenam di album terbarunya The Tortured Poets Department, telah mencuri perhatian dengan 2,4 juta views di Youtube hanya dalam empat hari. Lebih dari sekadar melodi yang catchy, lagu ini adalah sebuah pernyataan tegas. Taylor Swift, dalam balutan lirik yang jujur, membuka tabir tentang perlawanannya terhadap kritik publik yang kerap menghakimi kehidupan cintanya.
Kritik Publik Sebagai Bentuk Kontrol Orang Tua
Dalam lagu ini, Taylor tidak sekadar berbicara tentang kisah cinta. Ia dengan cerdas menyamakan tekanan publik dengan kontrol yang sering dilakukan orang tua. Lirik seperti "Aku baru saja belajar bahwa orang-orang ini hanya membesarkanmu / Aku baru saja belajar bahwa orang-orang ini mencoba menyelamatkanmu" menggambarkan bagaimana orang luar, yang merasa paling tahu, mencoba mengatur hidupnya dengan dalih kebaikan.
Analogi ini sangat kuat. Banyak orang yang merasa memiliki hak untuk mengomentari kehidupan selebriti, terutama dalam urusan asmara. Seolah-olah mereka adalah orang tua yang berhak menentukan siapa yang pantas dan tidak pantas untuk Taylor. "Kuda yang terlalu tinggi untuk gadis sederhana / Untuk naik di atasnya," menggambarkan bagaimana orang melihat pasangannya sebagai sesuatu yang "tidak pantas" untuknya, sebuah pandangan yang sangat merendahkan dan menghakimi.
Also Read
Menolak Monoton dan Memilih Kebahagiaan
"Jika yang kamu inginkan hanyalah aku hidup dengan monoton / Maka aku akan mengabaikannya, hanya itu pilihanku," adalah sebuah deklarasi kemerdekaan. Taylor tidak ingin hidup di bawah bayang-bayang ekspektasi orang lain. Dia memilih untuk mengikuti kata hatinya, bahkan jika itu berarti memilih "kekacauan" dan "kegembiraan" yang orang lain tidak setujui.
Lagu ini juga menyingkapkan bagaimana pandangan publik bisa memengaruhi harga diri seseorang. "Skandal membuat harga diri goyah, tapi juga bisa mendekatkan pada kekasih," adalah sebuah pengakuan yang jujur tentang dampak negatif dari gosip dan hujatan. Namun, Taylor memilih untuk tidak menyerah pada tekanan. Dia justru menjadikan momen itu sebagai penguat hubungan dengan pasangannya.
Keputusan Sendiri, Bukan Berdasarkan Opini Publik
Lirik seperti "Pergi ke orangtuaku dan mereka pun memahami / Semua ibu-ibu di lingkunganku masih khawatir / Tapi persetan dengan mereka, keputusanku sudah bulat," sangat jelas menggambarkan bahwa Taylor sudah cukup dewasa untuk membuat keputusan sendiri. Dia tidak lagi membutuhkan persetujuan dari orang lain, termasuk pandangan negatif dari para penggosip di sekitarnya.
"But Daddy I Love Him" adalah sebuah lagu yang relevan bagi siapa saja yang pernah merasa dikontrol atau dikritik karena pilihan hidupnya, khususnya dalam percintaan. Ini adalah lagu tentang keberanian untuk menjadi diri sendiri, untuk memilih kebahagiaan sendiri, dan untuk menolak tekanan dari orang lain. Taylor Swift sekali lagi membuktikan dirinya sebagai penulis lagu yang tidak hanya pandai merangkai kata, tetapi juga mampu menyuarakan kegelisahan banyak orang dengan jujur dan berani. Lebih dari itu, lagu ini juga memberikan pesan bahwa cinta adalah pilihan pribadi dan bukan urusan orang lain.