Lagu "Boleh Juga" yang dibawakan Salma Salsabil terus memikat pendengar. Bukan hanya karena melodi yang catchy, tetapi juga kedalaman makna yang terkandung di dalamnya. Jika kita hanya mendengar sekilas, lagu ini mungkin terdengar seperti kisah cinta yang tak sampai, biasa saja. Namun, penyelaman lebih dalam akan mengungkap narasi yang jauh lebih kompleks tentang pengorbanan, penerimaan, dan realita pahit percintaan.
Lirik-lirik lugas seperti "Ku tak pandai berdusta, jujur saja kau boleh juga," langsung menghadirkan kejujuran yang getir. Ada pengakuan ketertarikan yang tak terbendung, namun di saat yang sama, terbentur tembok besar kenyataan. Frasa "Sayangnya semesta tak restukan kisah kita" menjadi representasi kekuatan eksternal yang tak mampu dikendalikan oleh dua insan yang saling mencintai. Semesta di sini bukan sekadar metafora, tetapi juga bisa diartikan sebagai perbedaan keyakinan, norma sosial, atau situasi lain yang menghalangi jalinan cinta mereka.
Lagu ini kemudian tidak berhenti di fase patah hati yang umum. Lebih dari itu, "Boleh Juga" justru mengangkat tema pengorbanan yang sangat mendalam. Cinta mereka, meskipun kuat dan nyata, harus dikorbankan demi sebuah kedamaian yang lebih besar. Pilihan untuk "mengubur perasaan" bukan lahir dari ketidakberanian, melainkan sebuah keputusan dewasa dan bertanggung jawab. Ini bukan tentang cinta yang kalah, melainkan cinta yang berkorban.
Also Read
Terdapat pengakuan implisit dalam lirik, bahwa mereka sebenarnya saling merasakan getar yang sama, "Meski berlagak tak mau, kau tau kumerasakan yang sama". Hal ini menambah lapisan emosional, karena kita tahu bahwa pengorbanan ini bukan satu pihak, tetapi keputusan bersama. Keengganan untuk mengejar cinta terlarang adalah bentuk penghormatan kepada realitas yang tidak bisa diubah.
Yang membuat "Boleh Juga" begitu menyentuh adalah karena lagu ini merepresentasikan situasi yang kerap terjadi dalam kehidupan nyata. Banyak dari kita yang pernah merasakan gejolak cinta yang terhalang berbagai rintangan. Lagu ini menjadi sebuah pengingat, bahwa cinta tidak selalu berjalan sesuai dengan impian. Terkadang, kita dihadapkan pada pilihan sulit dan keputusan yang menyakitkan, dan dalam kondisi ini, yang terbaik adalah menerima dan bergerak maju.
"Boleh Juga" bukan sekadar lagu patah hati. Ini adalah himne tentang penerimaan, kedewasaan, dan kekuatan untuk merelakan. Lagu ini mengajarkan bahwa cinta yang sesungguhnya adalah ketika kita mampu menempatkan kebahagiaan orang lain di atas kebahagiaan diri sendiri. Pesan ini menjadikan lagu Salma Salsabil ini lebih dari sekadar hiburan, tetapi juga menjadi refleksi tentang cinta dalam kompleksitasnya. Ia mampu membangkitkan kesadaran dan menghadirkan perspektif yang lebih bijaksana tentang arti sebuah hubungan.