Masa jabatan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI akan segera berakhir. Tepat pada 21 Desember 2022, tongkat komando akan berpindah tangan. Lantas, siapa sosok yang akan menggantikan posisi strategis tersebut? Jawabannya adalah Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yang telah diajukan oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Panglima TNI.
Mungkin banyak yang bertanya-tanya, siapa sebenarnya sosok Laksamana Yudo Margono ini? Pria kelahiran Madiun, 26 November 1965, ini bukanlah berasal dari keluarga berada. Ia adalah anak seorang buruh tani, yang harus berjuang keras untuk menggapai cita-citanya. Kisah perjuangannya ini menjadi inspirasi tersendiri, menunjukkan bahwa latar belakang ekonomi bukanlah penghalang untuk mencapai kesuksesan.
Setelah menamatkan SMA, Yudo mengikuti jejak temannya untuk mendaftar Akademi ABRI (kini TNI). Siapa sangka, dari sinilah jalan hidupnya berubah. Perjuangan Yudo tidaklah mudah. Ia pernah harus menempuh perjalanan dari Madiun ke Surabaya dengan biaya sendiri, naik bus pulang-pergi, dan bahkan tidur di masjid demi mengikuti seleksi Akademi Angkatan Laut (AAL). Kisah ini menggambarkan kegigihan dan tekadnya yang kuat.
Also Read
Yudo berhasil lulus dari AAL dan memulai karir yang cemerlang di TNI AL. Ia pernah dipercaya menjadi komandan di beberapa kapal perang Indonesia, seperti KRI Pandrong-801, KRI Sutanto-877, dan KRI Ahmad Yani-351. Pengalamannya di laut memberikan bekal yang berharga untuk memimpin angkatan laut.
Perjalanan karir Yudo juga membawanya menjabat sebagai Komandan Lanal Tual (2004-2008) dan Komandan Lanal Sorong (2008-2010). Ia kemudian dipercaya menjadi Komandan Lantamal I Belawan (2015-2016), Kepala Staf Koarmabar (2026-2017), hingga akhirnya menjadi Pangkolinlamil (2017-2018). Penugasan di berbagai wilayah Indonesia ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang kompleksitas pertahanan negara.
Penunjukkan Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI menarik perhatian publik. Perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan, dari anak buruh tani hingga menjadi calon orang nomor satu di TNI, memberikan harapan baru. Ia adalah representasi dari semangat inklusivitas dan kesempatan yang sama bagi semua anak bangsa.
Sebagai KSAL, Yudo dikenal memiliki kemampuan manajerial yang mumpuni. Latar belakangnya sebagai perwira angkatan laut, membuat dirinya sangat memahami dinamika pertahanan laut Indonesia yang strategis. Ini menjadi modal penting untuk mengemban tugas sebagai Panglima TNI, yang bertanggung jawab atas pertahanan seluruh wilayah Indonesia.
Lantas, bagaimana visi dan misi Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI? Tentu kita akan menantikan gebrakan-gebrakan strategis yang akan ia lakukan. Yang jelas, penunjukannya sebagai calon Panglima TNI merupakan babak baru dalam perjalanan karir dan pengabdiannya kepada negara. Kita berharap, di bawah kepemimpinannya, TNI akan semakin profesional, modern, dan dicintai rakyat.