Waspada! Makanan Ini Bisa Picu Kalazion, Benjolan di Kelopak Mata

Husen Fikri

Serba Serbi Kehidupan

Kalazion, si benjolan kecil yang bikin risih di kelopak mata, ternyata tidak datang tanpa sebab. Kondisi yang muncul akibat tersumbatnya kelenjar meibomian ini, bisa dipicu oleh kebiasaan makan kita sehari-hari, lho. Jangan anggap sepele, yuk, kita bedah lebih dalam soal makanan apa saja yang patut diwaspadai agar terhindar dari kalazion.

Bukan rahasia lagi, makanan berminyak dan gorengan memang menggugah selera, tapi ternyata jadi musuh bagi kesehatan mata kita. Kandungan lemak jenuh dalam makanan ini dapat memicu peradangan dan penyumbatan kelenjar di kelopak mata, yang menjadi awal mula munculnya kalazion. Sebaiknya, kurangi konsumsi gorengan dan beralihlah ke metode memasak yang lebih sehat seperti dikukus, direbus, atau dipanggang.

Selain lemak, gula juga jadi biang kerok masalah kalazion. Makanan dan minuman manis seperti permen, minuman bersoda, kue-kue manis, dan sejenisnya, mengandung gula tinggi yang dapat memicu peradangan dalam tubuh, termasuk area mata. Jika lidah sudah terbiasa dengan rasa manis, cobalah untuk mengganti camilan manis dengan buah-buahan segar yang kaya serat dan vitamin. Ini tak hanya baik untuk mata, tapi juga untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Bagi sebagian orang, produk susu seperti keju dan yoghurt juga bisa jadi pemicu kalazion. Kandungan laktosa dan protein dalam susu dapat menyebabkan reaksi peradangan pada beberapa individu. Jika Anda memiliki riwayat kalazion atau memiliki sensitivitas terhadap produk susu, sebaiknya kurangi atau hindari sementara untuk melihat perubahannya.

Makanan kaleng memang praktis, namun juga perlu diperhatikan. Kandungan natrium yang tinggi pada makanan kaleng dapat memicu peradangan dan berkontribusi pada munculnya kalazion. Jika Anda ingin mengonsumsi makanan kaleng, pastikan untuk mencucinya terlebih dahulu sebelum dimasak untuk menghilangkan kelebihan natrium.

Cokelat, si manis yang menggoda, juga perlu diwaspadai. Kandungan gula yang tinggi dalam cokelat dapat memicu peradangan dan berdampak pada kesehatan mata. Jika Anda sulit menghindari cokelat, pilihlah cokelat hitam dengan kandungan gula yang lebih rendah dan konsumsilah dalam jumlah yang wajar.

Jadi, jangan anggap enteng ya, urusan makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Dengan lebih bijak memilih makanan, kita tidak hanya menjaga kesehatan tubuh, tapi juga melindungi kesehatan mata dari ancaman kalazion. Perhatikan asupan makanan, kurangi makanan yang memicu peradangan, dan pilihlah makanan yang lebih sehat untuk mata dan tubuh yang lebih fit. Jika kalazion sudah terlanjur muncul, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Ingat, kesehatan mata adalah investasi berharga untuk masa depan.

Baca Juga

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Dokter Tifa: Profil, Biodata, dan Kontroversi di Balik Ahli Epidemiologi

Annisa Ramadhani

Siapa sebenarnya Dokter Tifa yang namanya seringkali menghiasi linimasa media sosial? Lebih dari sekadar ahli epidemiologi, sosok Tifauzia Tyassuma atau ...

Tinggalkan komentar