VAR dalam Sepak Bola: Bukan Sekadar Teknologi, Tapi Keadilan di Lapangan Hijau

Husen Fikri

Serba Serbi Kehidupan

Laga Indonesia melawan Uzbekistan pada 29 April 2024 lalu memang menyisakan perdebatan panas, terutama soal penggunaan Video Assistant Referee (VAR). Gol Muhammad Ferarri yang dianulir dan kartu merah Rizki Ridho menjadi sorotan utama. Namun, di balik kontroversi tersebut, sebenarnya apa sih VAR itu dan bagaimana cara kerjanya? Mari kita telaah lebih dalam.

Mengenal VAR: Mata Ketiga di Lapangan Hijau

VAR, atau Video Assistant Referee, bukanlah sekadar teknologi canggih. Ia adalah perangkat keadilan di lapangan hijau, yang hadir untuk meminimalisir kesalahan fatal wasit. Singkatnya, VAR adalah tim wasit yang bertugas memantau pertandingan melalui rekaman video dari berbagai sudut. Tujuannya? Memberikan bantuan kepada wasit lapangan dalam mengambil keputusan-keputusan krusial yang sulit diputuskan hanya dengan mata telanjang.

Bagaimana VAR Bekerja? Lebih dari Sekadar Menonton Ulang

Sistem VAR bukan sekadar memutar ulang rekaman. Ada proses panjang yang melibatkan teknologi dan kerja sama tim. Berikut alurnya:

  1. Pengawasan Intensif: Berbagai kamera dipasang di seluruh stadion, merekam setiap detail pertandingan. Tim VAR, terdiri dari wasit berpengalaman, memantau pertandingan secara real-time dari ruang kontrol video.
  2. Identifikasi Momen Krusial: Tim VAR terus mengamati jalannya pertandingan. Mereka mencari momen-momen yang membutuhkan tinjauan lebih lanjut, seperti gol kontroversial, pelanggaran di kotak penalti, kartu merah langsung, hingga kesalahan identifikasi pemain.
  3. Komunikasi dengan Wasit: Jika ditemukan momen yang mencurigakan, tim VAR akan menghubungi wasit lapangan melalui headset. Pertandingan bisa dihentikan sementara untuk melakukan peninjauan.
  4. Analisis Mendalam: Rekaman video dari berbagai sudut dan kecepatan diteliti secara detail. Tim VAR mencari bukti konkret untuk membantu wasit dalam membuat keputusan yang lebih akurat.
  5. Rekomendasi dan Keputusan Akhir: Setelah menganalisis video, tim VAR akan memberikan rekomendasi kepada wasit lapangan. Namun, perlu diingat, keputusan akhir tetap berada di tangan wasit. Wasit bisa menerima rekomendasi VAR atau tetap pada keputusannya setelah melihat tayangan ulang di pinggir lapangan.
  6. Penjelasan Transparan: Keputusan yang dipengaruhi VAR wajib dijelaskan kepada penonton di stadion maupun di televisi. Ini bisa dilakukan melalui pengumuman resmi atau komentar dari komentator.

Sejarah VAR: Perjuangan Menuju Keadilan

VAR bukan teknologi yang tiba-tiba muncul. Proses pengembangannya dimulai pada awal 2010-an, melalui serangkaian uji coba. Tahun 2016, International Football Association Board (IFAB) akhirnya mengesahkan VAR dalam pertandingan sepak bola. Piala Konfederasi FIFA 2017 di Rusia menjadi panggung debut VAR dalam turnamen besar. Sejak itu, VAR diadopsi oleh liga-liga top di seluruh dunia, termasuk Bundesliga, Serie A, La Liga, dan Premier League. Tak hanya di sepak bola, VAR juga dieksplorasi untuk diterapkan di cabang olahraga lain seperti rugby, hoki lapangan, dan tenis.

Lebih dari Sekadar Teknologi: Perspektif Baru VAR

Meski sering menuai kontroversi, VAR sesungguhnya adalah upaya untuk meningkatkan keadilan dalam sepak bola. Ia bukan teknologi yang sempurna, namun kehadirannya meminimalisir kesalahan fatal wasit yang bisa mengubah jalannya pertandingan. VAR memaksa wasit untuk lebih teliti dan berhati-hati dalam mengambil keputusan, tidak hanya mengandalkan insting semata.

Namun, perlu diingat bahwa VAR bukanlah pengganti wasit lapangan. Ia adalah alat bantu, mata ketiga yang hadir untuk mendukung tugas wasit. Keputusan akhir tetap berada di tangan wasit, sehingga esensi sepak bola sebagai olahraga yang juga melibatkan manusia tetap terjaga.

Kontroversi dalam penggunaan VAR adalah keniscayaan. Namun, ini adalah bagian dari proses adaptasi terhadap teknologi. Ke depan, kita akan terus menyaksikan perkembangan VAR, dengan tujuan yang tetap sama: keadilan di lapangan hijau. Jadi, mari kita hargai teknologi VAR dan terus belajar darinya, demi sepak bola yang lebih baik.

Baca Juga

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

Potret Terbaru Biby Alraen Istri Rifky Balweel Usai Lepas Hijab, Sebut Ini Jadi Proses Hidup

Dea Lathifa

Istri aktor Rifky Balweel, Biby Alraen baru-baru ini menarik perhatian publik. Bukan karena paras cantiknya, namun karena penampilan barunya. Biasa tampil dengan hijab, Biby ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

Tinggalkan komentar