Pernah merasa vagina tiba-tiba terasa lebih basah dari biasanya? Jangan langsung panik dulu, ya, Ma. Memang benar, rangsangan seksual bisa menjadi salah satu penyebabnya. Tapi, tahukah Mama bahwa ternyata ada beberapa jenis makanan yang juga bisa memicu kondisi miss v becek?
Kondisi vagina yang lebih lembap atau basah sebenarnya adalah hal yang wajar, terutama saat ovulasi atau saat terangsang. Namun, jika kondisi ini terjadi terus-menerus dan disertai dengan gejala lain seperti bau yang tidak sedap, gatal, atau keputihan yang tidak normal, Mama perlu waspada. Bisa jadi, ada pengaruh dari pola makan yang kurang tepat.
Lantas, apa saja sih makanan yang sebaiknya dihindari atau dibatasi konsumsinya agar miss v tetap sehat dan nyaman? Yuk, simak penjelasannya berikut ini:
Also Read
1. Roti Putih dan Karbohidrat Olahan Tinggi Gula: Roti putih, kue-kue manis, dan berbagai olahan karbohidrat sederhana lainnya memang nikmat, tapi sayangnya bisa menjadi ‘musuh’ miss v. Makanan ini akan memicu lonjakan gula darah yang cepat, yang pada akhirnya bisa mengganggu keseimbangan bakteri baik di area kewanitaan. Akibatnya, risiko terkena vaginosis bakterial atau infeksi jamur pun meningkat.
2. Fast Food yang Menggoda: Siapa yang bisa menolak kelezatan burger, kentang goreng, atau pizza? Sayangnya, makanan cepat saji ini seringkali mengandung lemak jenuh yang tinggi. Lemak jenuh ini tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan tubuh secara umum, tapi juga bisa memengaruhi keseimbangan bakteri di vagina. Jika keseimbangan ini terganggu, produksi cairan vagina pun bisa menjadi tidak terkontrol.
3. Daging dan Susu Olahan: Daging atau susu yang diawetkan, seperti sosis, kornet, atau susu UHT dengan tambahan pengawet, seringkali dibuat secara artifisial untuk meniru karakteristik hormon. Kandungan-kandungan tambahan ini bisa mengganggu keseimbangan hormon di tubuh, yang pada akhirnya juga berdampak pada kesehatan vagina. Perubahan hormonal ini bisa membuat miss v menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
4. Makanan Manis dan Tinggi Gula: Makanan manis seperti kue, permen, atau minuman bersoda memang enak, tapi kandungan gulanya bisa menjadi masalah. Gula yang berlebihan dalam tubuh dapat meningkatkan pertumbuhan jamur candida di vagina. Vagina yang lembap akan menjadi tempat yang ideal bagi jamur untuk berkembang biak, dan pada akhirnya akan menyebabkan infeksi jamur yang disertai dengan rasa gatal dan keputihan yang tidak normal.
5. Steak dan Makanan Tinggi Lemak Jenuh Lainnya: Bagi pecinta steak, mungkin ini kabar yang kurang mengenakkan. Kandungan lemak jenuh yang tinggi pada steak ternyata bisa menyebabkan peradangan di dalam tubuh, termasuk di area vagina. Peradangan ini bisa memicu produksi cairan vagina yang berlebihan, sehingga vagina terasa lebih basah dari biasanya.
6. Makanan Olahan dengan Proses Tinggi: Berbagai makanan olahan seperti popcorn kemasan, tape, atau daging asap umumnya melewati proses pengolahan yang tinggi. Proses ini seringkali melibatkan penambahan bahan kimia atau pengawet yang bisa mengganggu keseimbangan hormon dan bakteri di vagina.
Lantas, Apa yang Harus Dilakukan?
- Perhatikan Pola Makan: Batasi konsumsi makanan-makanan di atas, dan perbanyak konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang. Perbanyak buah, sayur, dan biji-bijian yang kaya serat.
- Jaga Kebersihan Vagina: Bersihkan area kewanitaan dengan air bersih dan hindari penggunaan sabun atau produk pembersih yang mengandung pewangi dan bahan kimia keras.
- Konsultasi dengan Dokter: Jika kondisi vagina basah terus berlanjut dan disertai gejala lain yang mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ingat, kesehatan vagina adalah bagian penting dari kesehatan reproduksi Mama. Dengan menjaga pola makan dan kebersihan diri, Mama bisa terhindar dari masalah yang mengganggu dan tetap nyaman beraktivitas.