Pecinta musik western, pasti tak asing dengan The Weeknd. Penyanyi dengan ciri khas suara falsetto dan lirik melankolis ini, kembali hadir dengan lagu yang begitu menyayat hati berjudul "I Was Never There," hasil kolaborasi apik dengan Gesaffelstein. Lagu ini bukan sekadar alunan melodi, melainkan sebuah jendela menuju jiwa yang terluka, sebuah potret kelam dari patah hati yang mendalam.
Lebih dari Sekadar Lirik: Mengurai Makna di Balik "I Was Never There"
Lirik lagu "I Was Never There" sekilas terdengar repetitif dengan pengulangan kalimat "It won’t matter." Namun, di balik kesederhanaannya, tersimpan makna yang kompleks. Pengulangan ini justru menegaskan kepasrahan dan kekecewaan mendalam yang dirasakan sang penyanyi. Seolah-olah, segala yang terjadi dalam hubungannya tak lagi berarti, bahkan keberadaannya pun seakan tak pernah ada.
Frasa "It was like he was never there, it was like he was gone in thin air" mengisyaratkan perasaan terabaikan dan tidak berharga. Sang penyanyi merasa kehadirannya dalam hubungan tersebut tidak pernah diakui, seperti angin lalu yang tak berbekas. Perasaan ini diperparah oleh pengakuan bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan: "Now I know what love is, and I know it ain’t you for sure."
Also Read
Racun Cinta dan Pelarian Diri
Lirik yang paling menyentuh dan menggambarkan keputusasaan adalah ketika sang penyanyi mengungkapkan bahwa pasangannya lebih menyukai "sesuatu yang beracun." Hal ini membuatnya rela "meracuni dirinya sendiri" hingga tak lagi merasakan apa-apa. Ungkapan ini bisa dimaknai sebagai penggunaan obat-obatan terlarang dan seks tanpa komitmen sebagai bentuk pelarian diri dari rasa sakit.
Bagian bridge lagu ini semakin menguatkan perasaan putus asa: "I’m on the edge of something breaking, I feel my mind is slowly fadin’." Sang penyanyi merasa berada di titik nadir, di mana pikirannya mulai goyah dan kehilangan arah. Ia tahu bahwa terus menerus dalam kondisi ini akan menghancurkannya, namun ia merasa tak berdaya untuk keluar dari lingkaran setan ini.
Kisah di Balik Lagu: Luka The Weeknd yang Tertuang dalam Lirik
Bukan rahasia lagi bahwa lagu-lagu The Weeknd seringkali terinspirasi dari pengalaman pribadinya. Dalam "I Was Never There," kita diajak untuk menyelami luka-luka yang dialami sang penyanyi akibat hubungan masa lalunya. Meskipun tidak disebutkan secara gamblang siapa yang menjadi inspirasi lagu ini, banyak yang menduga bahwa lagu ini ada kaitannya dengan kisah cintanya dengan Bella Hadid atau Selena Gomez.
Lagu ini menjadi representasi dari bagaimana seseorang yang patah hati bisa mengambil jalan yang salah dalam upaya mengatasi rasa sakit. Narkoba dan seks tanpa perasaan, hanyalah pelarian sementara yang justru semakin menjerumuskan.
"I Was Never There": Lebih dari Sekadar Lagu Patah Hati
"I Was Never There" bukan sekadar lagu patah hati biasa. Lagu ini adalah potret kejujuran tentang kerapuhan manusia, tentang bagaimana seseorang bisa merasa begitu hancur dan putus asa akibat cinta yang tidak terbalas. Lagu ini juga menjadi pengingat bahwa pelarian diri bukanlah solusi, dan bahwa luka hati perlu disembuhkan dengan cara yang lebih sehat.
Rilis pada Maret 2018 dan menjadi bagian dari album My Dear Melancholy, lagu ini masih relevan hingga sekarang. Ia mengingatkan kita semua, bahwa di balik gemerlap panggung dan popularitas, seorang artis juga manusia yang bisa terluka dan berjuang dengan luka batinnya. "I Was Never There" adalah bukti bahwa musik bisa menjadi media untuk menyuarakan rasa sakit, sekaligus mengajak kita merenung tentang cinta, kehilangan, dan bagaimana kita menghadapinya.