Pernah membayangkan bangkai kapal Titanic diangkat kembali ke permukaan? Kisah tragis kapal mewah ini memang selalu menarik perhatian, apalagi setelah difilmkan. Tapi, kenapa ya sampai sekarang bangkai Titanic tetap dibiarkan tergeletak di dasar Samudra Atlantik? Kedalaman 3.810 meter memang terdengar mengerikan, tapi ternyata bukan hanya itu alasannya.
Keropos Dimakan Bakteri, Jadi Biang Keladi
Titanic karam di kedalaman yang luar biasa, sekitar 640 km dari Newfoundland, Kanada setelah menabrak gunung es. Lokasi ini tentu menyulitkan upaya pengangkatan. Namun, penyebab utama kapal ini mustahil diangkat ternyata lebih dari sekadar kedalaman.
Bangkai Titanic yang ditemukan pada tahun 1985, ternyata sudah sangat rapuh. Bukan karena air laut biasa, melainkan karena ulah bakteri bernama Halomonas Titanise. Bakteri ini punya kemampuan istimewa: hidup di lingkungan super asin, kebal antibiotik, dan gemar ‘memakan’ besi kapal. Bayangkan saja, selama lebih dari seabad, bakteri ini terus-menerus menggerogoti kerangka baja Titanic.
Also Read
Arus Laut Juga Ikut Andil Merusak
Selain bakteri, arus laut yang kuat juga ikut merusak bangkai kapal. Tiap hari, bangkai Titanic diterjang arus yang tak henti-hentinya, makin memperparah kondisinya yang sudah keropos. Kombinasi keduanya membuat bangkai kapal semakin rapuh dan tidak mungkin diangkat tanpa risiko hancur berkeping-keping.
Kisah Tragis di Balik Pembuatannya
Selain kisah karamnya, ada fakta lain yang tak kalah menyedihkan. Ternyata, pembuatan Titanic juga memakan korban. Delapan pekerja tewas saat kapal raksasa ini dibangun, meski hanya lima yang diketahui namanya. Sebuah plakat peringatan telah didirikan di Belfast untuk mengenang tragedi tersebut.
Misteri Terbelahnya Kapal Terungkap
Butuh waktu 73 tahun sampai akhirnya bangkai Titanic ditemukan. Penemuan ini juga membuktikan bahwa kapal ini benar terbelah menjadi dua, hal yang sebelumnya hanya diperdebatkan. Sebelum bangkainya ditemukan, 15 orang saksi mata bersumpah melihat Titanic terbelah sebelum tenggelam, namun kesaksian mereka sempat diabaikan.
Titanic di Ambang Kepunahan
Yang paling menyedihkan, para ilmuwan memperkirakan bahwa bangkai Titanic tidak akan bertahan lama. Bakteri Halomonas Titanise terus bekerja tanpa henti, dan diperkirakan kapal legendaris ini akan benar-benar hancur dan lenyap pada tahun 2030.
Jadi, alih-alih diangkat, kita hanya bisa menyaksikan sisa-sisa kapal ini melalui foto dan rekaman video. Kisah Titanic menjadi pengingat bahwa alam punya kekuatan luar biasa, dan bahkan karya manusia yang paling megah pun bisa hancur tak berbekas.