Lagu "Aku Masih Memikirkanmu" dari Kezia, yang dirilis pada 30 Maret 2022, menyentuh relung hati banyak pendengar dengan liriknya yang lugas dan emosional. Bukan sekadar lagu galau biasa, karya ini menjadi representasi nyata dari perjuangan seseorang yang masih terikat dengan masa lalu, terutama kenangan bersama mantan kekasih.
Mengapa Sulit Melepas?
Lirik lagu ini secara gamblang menggambarkan konflik batin seseorang yang belum berhasil move on. Baris seperti, "Dan waktu pun berjalan, malah inginkan aku untuk berhenti," mencerminkan bagaimana waktu yang seharusnya menyembuhkan, justru terasa menghentikan langkahnya. Ia terjebak dalam lingkaran kenangan, merasa tak berdaya untuk melupakan.
Ketakutan kehilangan kontak juga menjadi poin penting. Kalimat, "Aku tak mendengar kabarmu lagi, ku takut tak mampu tak memikirkanmu," menggambarkan kecemasan yang mendalam ketika hubungan telah usai. Kehilangan kebiasaan berkomunikasi membuat rasa rindu semakin menjadi-jadi.
Also Read
Perbandingan yang Melukai
Salah satu aspek menarik dari lagu ini adalah pertanyaan, "Dan ku bertemu dia, apakah dia ‘kan sama sepertiku?" Pertanyaan ini bukan sekadar ungkapan penasaran. Ini adalah representasi dari ketidakpercayaan diri dan ketakutan akan tergantikan. Ada perasaan minder dan ragu, seolah-olah mantan kekasihnya akan menemukan sosok yang lebih baik.
Perbandingan ini tak jarang menghantui mereka yang baru putus cinta. Muncul pertanyaan apakah orang baru dalam hidup mantan akan memberikan kebahagiaan yang sama, atau bahkan lebih? Pertanyaan ini semakin memperburuk luka dan menyulitkan proses move on.
Lebih dari Sekadar Lagu Cinta
"Aku Masih Memikirkanmu" bukan hanya lagu tentang patah hati. Lebih dari itu, ia adalah representasi dari kerapuhan manusia dalam menghadapi perubahan dan kehilangan. Lirik ini memberikan ruang bagi mereka yang mengalami hal serupa untuk merasa tidak sendirian.
Lagu ini juga menjadi pengingat, bahwa move on bukanlah proses yang instan. Ada fase-fase yang harus dilalui, termasuk perasaan terjebak dalam kenangan. Namun, penting untuk diingat, bahwa keterikatan pada masa lalu bisa menghambat perkembangan diri.
Mendengarkan lagu ini, kita diajak merenungkan tentang bagaimana kita memperlakukan kenangan dan bagaimana kita memaafkan diri sendiri atas kegagalan hubungan. Semoga, melalui lagu ini, kita bisa belajar untuk melepaskan dan menyambut masa depan dengan hati yang lebih lapang.