Pernah merasa hidup berjalan datar, tanpa arah yang jelas? Atau mungkin kamu merasa seperti robot yang hanya menjalankan rutinitas tanpa emosi? Jika iya, kamu mungkin bisa merasakan apa yang ingin disampaikan Keshi dalam lagunya yang berjudul "LIMBO". Lagu yang dirilis pada tahun 2022 ini, bukan sekadar alunan musik biasa, melainkan sebuah refleksi tentang perjuangan kita dalam mencari makna di tengah kehampaan.
Lebih dari Sekadar "Stuck"
Lagu "LIMBO" yang masuk dalam album GABRIEL, bukan hanya tentang perasaan terjebak, tetapi juga tentang kontradiksi dalam diri. Bait-bait liriknya menggambarkan bagaimana kita seringkali berpura-pura baik-baik saja di hadapan orang lain, padahal di dalam hati kita sedang bergejolak. Kita mungkin menunjukkan "versi terbaik" diri kita, sementara kita menyembunyikan sisi gelap dan kerapuhan kita.
Keshi dengan jujur menyuarakan perasaan menjadi "penipu" yang berusaha menyembunyikan kekosongan. Ada ungkapan tentang "paru-paru dan hati yang rusak", menyiratkan adanya luka dan perjuangan internal yang disembunyikan di balik penampilan yang "baik-baik saja". Ini sangat relatable dengan kehidupan modern di mana kita sering dituntut untuk selalu tampil sempurna, padahal kita semua punya kerentanan dan pergolakan batin.
Also Read
Pergulatan Mencari Makna
Inti dari lagu ini adalah pertanyaan eksistensial: "Apakah aku merasa hidup, merasa hidup, merasa hidup?" Pertanyaan ini muncul berulang kali, seolah menyiratkan keraguan yang mendalam tentang tujuan hidup. "Lebih terasa seperti limbo," kata Keshi, menggambarkan perasaan terjebak di antara dua dunia. Bukan hidup, tapi juga bukan mati.
Kondisi "limbo" ini, bisa saja menggambarkan fase di mana kita merasa kehilangan arah, tidak tahu ke mana harus melangkah. Kita mungkin mencoba mencari makna dengan "menaruh semua makna pada seseorang", tapi seringkali itu tidak menyelesaikan masalah. Kita mencoba mencari validasi dari luar, padahal jawaban yang sesungguhnya ada di dalam diri kita sendiri.
Lebih dari Sekadar Lagu, Ini tentang Kita
"LIMBO" bukan sekadar lagu, ini adalah sebuah potret tentang perjuangan kita sebagai manusia. Lagu ini mengingatkan bahwa tidak apa-apa jika kita merasa tidak baik-baik saja. Bahwa perasaan bingung, hampa, dan terjebak adalah bagian dari perjalanan hidup.
Lagu ini mengajak kita untuk merenung, mencari tahu apa yang benar-benar penting bagi kita, bukan sekadar memenuhi ekspektasi orang lain. Kita mungkin tidak bisa langsung keluar dari "limbo", tapi setidaknya kita bisa mencoba berdamai dengan diri kita sendiri dan berjuang untuk menemukan makna dalam setiap langkah yang kita ambil.
Lirik seperti "berusaha tapi aku hanya seorang pria", juga adalah pengakuan tentang keterbatasan kita. Ini adalah pengingat bahwa kita semua punya kelemahan dan terkadang kita perlu mengakui bahwa kita butuh bantuan.
Jadi, jika kamu sedang merasa terjebak, dengarkanlah "LIMBO". Mungkin kamu akan merasa tidak sendiri. Mungkin kamu akan menemukan sedikit keberanian untuk menghadapi limbo-mu sendiri. Dan ingat, perjuangan ini adalah bagian dari perjalananmu.