Mitos tentang makhluk halus di Indonesia memang tak pernah habis dibicarakan. Salah satu yang paling populer dan menakutkan adalah sundel bolong. Sosok perempuan berambut panjang dengan punggung berlubang ini kerap menghantui imajinasi masyarakat. Namun, tahukah Anda kisah di balik sosok menyeramkan ini? Mari kita telaah lebih dalam.
Kisah Tragis di Balik Sundel Bolong
Legenda sundel bolong berakar dari kisah tragis seorang wanita yang tengah mengandung. Dalam perjalanannya pulang di malam hari, ia menjadi korban kejahatan sekelompok pria. Tak hanya diperkosa, ia juga dibunuh dan dikubur begitu saja untuk menghilangkan jejak. Konon, arwahnya yang penasaran tak tenang dan gentayangan, bahkan diyakini melahirkan bayinya dari lubang di punggungnya saat berada dalam kubur.
Arwah penasaran ini kemudian menjelma menjadi sundel bolong. Ia diyakini seringkali muncul untuk mencari pertolongan, atau bahkan menculik bayi yang baru lahir seolah ingin menggantikan bayi yang hilang darinya. Kisah tragis ini menjadi dasar dari mitos yang beredar di masyarakat, menggambarkan ketidakadilan dan penderitaan yang dialami perempuan malang tersebut.
Also Read
Ciri Khas Sundel Bolong: Lebih dari Sekadar Hantu Wanita
Nama "sundel bolong" sendiri berasal dari kata "sundal" yang berarti pelacur, dan "bolong" yang berarti berlubang. Kombinasi ini merujuk pada penampakan fisik sundel bolong yang khas, yaitu seorang wanita cantik berambut panjang dan mengenakan pakaian putih, namun memiliki lubang besar di punggungnya yang menembus hingga ke perut. Lubang ini membuat orang yang melihatnya dapat melihat organ dalam tubuhnya, pemandangan yang sangat mengerikan dan membuat bulu kuduk merinding.
Perlu dicatat, penggambaran sundel bolong ini bisa berbeda-beda di berbagai daerah, namun ciri lubang di punggung tetap menjadi ciri khas yang paling menonjol. Ciri ini juga yang membedakannya dengan hantu wanita lain seperti kuntilanak.
Sundel Bolong vs Kuntilanak: Apa Bedanya?
Meskipun sering disamakan, sundel bolong dan kuntilanak adalah dua entitas yang berbeda. Keduanya memang sama-sama berwujud wanita dengan rambut panjang dan pakaian putih, namun ada perbedaan signifikan yang membedakan mereka. Perbedaan utamanya terletak pada adanya lubang di punggung sundel bolong, yang tidak dimiliki oleh kuntilanak.
Selain itu, kisah asal-usul keduanya juga berbeda. Kuntilanak dipercaya sebagai arwah wanita yang meninggal saat hamil atau melahirkan, sedangkan sundel bolong memiliki akar cerita yang lebih tragis, yakni korban pemerkosaan dan pembunuhan. Kuntilanak seringkali digambarkan tertawa cekikikan, sedangkan sundel bolong kerap terlihat meratapi nasibnya.
Mitos vs Realita: Menyikapi Cerita Sundel Bolong
Terlepas dari kengerian yang ditimbulkan, cerita tentang sundel bolong sebenarnya juga merefleksikan isu sosial yang seringkali terjadi di masyarakat. Kisah tragis yang melatarbelakanginya menjadi pengingat akan pentingnya menghargai perempuan dan menentang segala bentuk kekerasan seksual.
Mitos tentang sundel bolong juga dapat dilihat sebagai manifestasi dari ketakutan manusia akan kematian, kehilangan, dan ketidakadilan. Dengan memahami berbagai dimensi di balik cerita ini, kita bisa lebih bijak menyikapi mitos yang telah menjadi bagian dari budaya Indonesia.