Publik menyoroti kehadiran Mahfud MD dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait Laporan Hasil Pemeriksaan (LHA) PPATK di Kementerian Keuangan. Kehadirannya sebagai Ketua Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) menarik perhatian, namun berbarengan dengan itu, kehidupan pribadi keluarganya turut menjadi sorotan warganet, terutama anak-anaknya.
Dari ketiga putra dan putri Mahfud MD, nama Royhan Akbar menjadi perbincangan hangat. Bukan hanya karena ia merupakan putra bungsu dari tokoh publik sekelas Mahfud MD, melainkan juga karena pilihan karirnya yang berbeda dari kedua kakaknya. Lahir di Sleman, Yogyakarta, pada 8 Februari 1991, kini di usia 32 tahun, Royhan Akbar memilih jalan sebagai seorang dosen muda.
Perbedaan inilah yang memantik rasa ingin tahu publik. Di tengah keluarga yang mayoritas berprofesi sebagai dokter, Royhan Akbar justru memilih jalur akademis. Keputusan ini seolah memberikan warna tersendiri dalam keluarga Mahfud MD, seorang tokoh yang dikenal tegas dan berintegritas.
Also Read
Profil Royhan Akbar yang minim publikasi, berbeda dengan kesibukan sang ayah di ranah politik dan hukum, membuat publik semakin penasaran. Sosoknya yang bergelut di dunia pendidikan, menjadi bukti bahwa setiap individu punya pilihan dan jalannya masing-masing. Meski lahir dari keluarga terpandang, Royhan Akbar seolah menegaskan bahwa kesuksesan tidak harus mengikuti jejak orang tua.
Kehadiran Royhan Akbar di tengah sorotan publik, menjadi pengingat bahwa di balik tokoh-tokoh besar, ada keluarga dengan dinamikanya masing-masing. Pilihan karir Royhan Akbar juga memberikan perspektif baru, bahwa keberagaman pilihan profesi dalam keluarga adalah hal yang wajar dan patut dihargai. Royhan Akbar dengan karirnya sebagai seorang dosen muda, kini menjadi representasi generasi muda yang memiliki visi dan pilihannya sendiri.