Salat hajat, sebuah ibadah sunah yang kerap menjadi sandaran umat Muslim dalam menggapai ridha Allah SWT, terutama ketika memiliki keinginan atau hajat yang mendalam. Berbeda dengan salat wajib, salat hajat menawarkan ruang spiritual yang lebih personal, tempat seorang hamba mencurahkan segala harap dan doanya. Lalu, bagaimana cara melaksanakan salat hajat yang benar?
Waktu Pelaksanaan yang Dianjurkan
Meski tidak terikat waktu khusus, salat hajat sangat dianjurkan untuk dilaksanakan pada sepertiga malam terakhir, serupa dengan waktu salat tahajud. Suasana hening dan khusyuk pada waktu tersebut dipercaya dapat lebih mengantarkan doa-doa kita kepada Allah SWT. Namun, salat hajat juga bisa dilakukan di waktu lain di luar waktu terlarang untuk salat, asalkan dengan niat dan tujuan yang baik.
Tata Cara Salat Hajat 2 Rakaat
Salat hajat dilaksanakan sebanyak dua rakaat dengan tata cara yang mirip dengan salat sunah pada umumnya. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Also Read
-
Niat: Sebelum memulai, lafazkan niat dalam hati atau lisan:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: Usholli sunnatal haajati rak’ataini lillaahi ta’ala
Artinya: Aku niat salat hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.
-
Rakaat Pertama: Setelah takbiratul ihram, bacalah surat Al-Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan surat pendek. Dianjurkan membaca surat Al-Ikhlas atau Al-Kafirun sebanyak tiga kali.
-
Rukuk, I’tidal, Sujud, dan Duduk di Antara Dua Sujud: Lakukan gerakan-gerakan ini dengan tuma’ninah (tenang dan tidak tergesa-gesa).
-
Rakaat Kedua: Setelah berdiri dari sujud kedua, lanjutkan dengan rakaat kedua. Tata cara dan gerakan sama seperti rakaat pertama, dengan perbedaan pada surat pendek yang dibaca. Pada rakaat kedua, sangat dianjurkan untuk membaca ayat kursi setelah surat Al-Fatihah.
-
Tasyahud Akhir dan Salam: Lakukan tasyahud akhir seperti salat pada umumnya, lalu akhiri salat dengan salam.
Doa Setelah Salat Hajat: Membuka Pintu Langit
Setelah salam, jangan terburu-buru meninggalkan tempat salat. Ini adalah momen penting untuk memanjatkan doa dan menyampaikan hajat kita kepada Allah SWT. Berikut langkah-langkahnya:
-
Sujud Tadzallul: Sebagai bentuk kerendahan diri dan kepasrahan, disunahkan untuk melakukan sujud kembali setelah salam (sujud tadzallul). Dalam sujud ini, bacalah doa:
“Laa ilaaha illalloohul haliimul kariim. Subhaanallohi robbil ‘arsyil ‘adziim. Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin. As-aluka muujibaati rohmatika wa ‘azaa’ima maghfirotika wal ghoniimata min kulli birrin was salaamata min kulli itsmin laa tada’ lii dzamban illa ghafartahu walaa hamman illa farrajtahu walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhaitahaa yaa arhamarrohimiin.”
Artinya: Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Penyantun dan Pemurah. Mahasuci Allah, Tuhan Pemelihara arsy Yang Agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Kepada-Mu aku memohon sesuatu yang menyebabkan rahmat-Mu, dan memantapkan hati untuk memperoleh ampunan-Mu, serta memperoleh penjagaan dari segala dosa. Aku memohon untuk memperoleh keuntungan dari seluruh kebaikan dan selamat dari dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa (yang ada di diriku) melainkan Engkau ampuni dan tiada sesuatu kesusahan melainkan Engkau berikan jalan keluar, dan tiada sesuatu hajat yang Engkau ridhai melainkan Engkau kabulkan, Wahai Tuhan Yang Mahapengasih lagi Mahapenyanyang.”
-
Doa Keselamatan Dunia Akhirat: Setelah sujud, bacalah doa keselamatan dunia dan akhirat:
“Rabbanaa aatinaa fidunyaa hasanah wa fil’akhirati hasanah wa qinaa ‘adzaaban nar.”
Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa neraka.”
-
Sampaikan Hajat dengan Bahasa Sendiri: Setelah doa-doa di atas, jangan ragu untuk menyampaikan hajat dan keinginan kita secara langsung kepada Allah SWT dengan bahasa kita sendiri. Ceritakan apa yang menjadi beban di hati, harapan yang ingin digapai, dengan penuh keyakinan dan ketundukan.
Insight Tambahan: Salat Hajat Bukan Sekadar Ritual
Penting untuk diingat bahwa salat hajat bukan sekadar ritual rutin. Lebih dari itu, salat hajat adalah sarana untuk membangun koneksi spiritual yang lebih dalam dengan Sang Pencipta. Ia adalah wujud pengakuan kita sebagai hamba yang lemah dan sangat membutuhkan pertolongan Allah. Oleh karena itu, lakukan salat hajat dengan penuh kekhusyukan, ketulusan, dan keyakinan bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa hamba-Nya.
Selain itu, selaraskan ikhtiar lahiriah kita dengan doa-doa yang dipanjatkan dalam salat hajat. Jangan hanya berdoa, tapi juga berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan keinginan kita. Dengan perpaduan antara doa, usaha, dan tawakal, insya Allah hajat kita akan dikabulkan oleh Allah SWT.
