Film "Rembulan Tenggelam di Wajahmu", sebuah adaptasi dari novel karya Tere Liye, mengajak penonton untuk menyelami lebih dalam makna kesuksesan dan refleksi hidup. Disutradarai oleh Danial Rifki dan dibintangi oleh Arifin Putra, Bio One, serta Donny Alamsyah, film ini tidak hanya menyuguhkan drama yang memikat, tetapi juga menggugah pemikiran kita tentang apa sebenarnya tujuan dari perjalanan hidup.
Kisah berpusat pada Ray (Arifin Putra), seorang pengusaha properti berusia 60 tahun yang sukses, namun harus berhadapan dengan kenyataan bahwa ia sedang sekarat. Di balik gemerlap kekayaan dan kekuasaan yang ia genggam, tersimpan kehampaan yang mendalam. Ray merasa bahwa kesuksesan materi yang ia raih selama ini tidak mampu mengisi kekosongan dalam hatinya. Pertanyaan-pertanyaan yang dulu pernah ia teriakan kepada Tuhan kembali menghantuinya, membuatnya meragukan apa sebenarnya yang ia cari dalam hidup.
Dalam kondisi kritis inilah, hadir seorang pria misterius dengan wajah teduh (Donny Alamsyah), membawa Ray pada perjalanan menembus lorong waktu, kembali ke masa lalunya. Perjalanan ini bukan sekadar kilas balik, tetapi sebuah kesempatan untuk merefleksikan setiap pilihan yang pernah ia buat, setiap langkah yang pernah ia ambil, dan setiap konsekuensi yang mengikutinya.
Also Read
Performa para aktor dalam film ini patut diacungi jempol. Arifin Putra berhasil menghidupkan sosok Ray yang keras dan rapuh di saat yang bersamaan. Bio One, yang memerankan Ray muda, juga memberikan penampilan yang memukau, mampu menyampaikan kompleksitas emosi seorang anak laki-laki yang berjuang mencari jati diri. Donny Alamsyah sebagai pria misterius juga berhasil menambah nuansa magis dan penuh teka-teki dalam film ini.
Namun, yang paling menarik dari film ini adalah bagaimana ia mengajak kita untuk merenungkan kembali definisi kesuksesan. Apakah kesuksesan hanya diukur dari materi dan pengakuan? Atau ada hal lain yang lebih penting, seperti kebahagiaan batin, hubungan yang bermakna, dan kedamaian hati? "Rembulan Tenggelam di Wajahmu" seolah memberikan sebuah gambaran tentang betapa pentingnya kita memaknai setiap fase dalam hidup, bukan hanya berfokus pada pencapaian-pencapaian duniawi.
Film ini memang bukan tontonan yang ringan. Beberapa adegan mungkin terasa keras, menggambarkan realitas kehidupan yang pahit. Namun, justru dari situlah kita bisa belajar banyak. Bahwa hidup tidak selalu berjalan sesuai rencana, dan kegagalan serta kesulitan adalah bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan kita.
"Rembulan Tenggelam di Wajahmu" bukanlah sekadar film hiburan. Ini adalah sebuah karya reflektif yang mengajak kita untuk melihat ke dalam diri sendiri, merenungkan makna hidup, dan mencari tujuan yang lebih dalam dari sekadar kesuksesan materi. Film ini layak untuk ditonton bagi mereka yang sedang mencari makna dalam kehidupan, terutama bagi para orang tua yang mungkin sedang merenungkan warisan apa yang ingin mereka tinggalkan.