Rahma Sarita: Dari Pembawa Berita Terkenal Hingga Kontroversi "Negeri Para Bajingan"

Sarah Oktaviani

Serba Serbi Kehidupan

Sosok Rahma Sarita, mantan pembawa berita di stasiun televisi terkemuka seperti tvOne dan MetroTV, belakangan ini menjadi sorotan publik. Bukan karena prestasinya sebagai jurnalis, melainkan karena puisi kontroversialnya yang berjudul “Negeri Para Bajingan.” Puisi ini memicu perdebatan sengit di media sosial karena dianggap melecehkan Pancasila dengan mengubah bunyi sila-sila menjadi versi "Negeri Wakanda".

Profil Singkat Rahma Sarita: Jejak Karier dari Ruang Berita hingga Panggung Politik

Lahir di Surabaya pada 7 April 1975, Rahma Sarita mengawali karirnya di dunia jurnalistik setelah menamatkan pendidikan S1 Hukum di Universitas Airlangga. Keturunan Arab-Indonesia ini sempat menghabiskan masa kecil hingga remaja di Inggris, sebelum akhirnya kembali ke tanah air.

Kariernya di media dimulai di TVRI Surabaya pada tahun 1998. Bakatnya kemudian membawanya ke Metro TV pada tahun 2000, di mana ia dikenal sebagai pembawa berita yang handal selama delapan tahun. Kemudian, ia melanjutkan perjalanannya di tvOne pada tahun 2008, bahkan sempat menjadi pemandu debat Pilpres 2014.

Tidak hanya berkecimpung di dunia media, Rahma juga terjun ke dunia politik. Ia sempat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2019 melalui Partai Demokrat, meskipun belum berhasil meraih kursi di Senayan.

Kontroversi "Negeri Para Bajingan": Dari Puisi hingga Hujatan

Puisi “Negeri Para Bajingan” yang diciptakan Rahma Sarita menjadi awal mula kontroversi yang menyeret namanya. Dalam puisi tersebut, ia mengubah bunyi Pancasila dengan narasi yang dianggap aneh dan meresahkan publik. Meskipun sempat menyampaikan permintaan maaf di media sosial, Rahma kembali menuai kritik setelah mengeluarkan pernyataan bernada hujatan kepada koruptor, yang justru memperburuk citranya di mata publik.

Pernyataan seperti "kok ga ada ya orang yg ngata2in koruptor dengan sebutan imigran dan disuruh pulang ke negaranya (di Yaman??)” yang ia lontarkan di Twitter, dinilai semakin memperlihatkan kecenderungan Rahma untuk membawa isu-isu sensitif seperti politik dan agama dalam setiap pernyataannya.

Lebih dari Sekadar Kontroversi: Memahami Kompleksitas Sosok Rahma Sarita

Kasus Rahma Sarita memberikan kita pelajaran tentang bagaimana seorang tokoh publik dapat dengan cepat beralih dari kekaguman menjadi perdebatan. Di satu sisi, ia adalah seorang jurnalis berpengalaman yang pernah menjadi wajah informasi di televisi. Di sisi lain, ia adalah seorang individu yang memiliki pandangan dan ekspresi yang kadang kala mengundang kontroversi.

Kontroversi ini membuka ruang diskusi tentang bagaimana kita sebagai masyarakat menerima perbedaan pendapat dan ekspresi, serta batas-batas kritik dalam menyampaikan pandangan terhadap isu-isu sosial dan politik. Apakah puisi yang dianggap satir bisa ditoleransi atau justru menjadi bentuk penghinaan? Apakah kritikan yang dilontarkan Rahma memiliki landasan argumen atau hanya sekadar emosi sesaat?

Kasus Rahma Sarita juga menunjukkan betapa cepatnya opini publik dapat berubah, terutama di era media sosial. Satu kesalahan atau pernyataan kontroversial dapat dengan cepat menghancurkan reputasi seseorang. Hal ini menjadi pengingat bagi kita semua, terutama para tokoh publik, untuk berhati-hati dalam berucap dan bertindak.

Rahma Sarita adalah sosok yang kompleks, dengan latar belakang karier yang mengesankan dan pandangan yang kadang kala kontroversial. Kasusnya menjadi cermin bagi kita untuk merefleksikan bagaimana kita bersikap dan berinteraksi di ruang publik, di mana semua ucapan dan tindakan dapat direkam dan dinilai oleh banyak orang.

Baca Juga

Potret Terbaru Biby Alraen Istri Rifky Balweel Usai Lepas Hijab, Sebut Ini Jadi Proses Hidup

Dea Lathifa

Istri aktor Rifky Balweel, Biby Alraen baru-baru ini menarik perhatian publik. Bukan karena paras cantiknya, namun karena penampilan barunya. Biasa tampil dengan hijab, Biby ...

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Tinggalkan komentar