Portugal Absen di Piala Dunia U-17: Mengapa Generasi Emas Gagal Bersinar?

Husen Fikri

Serba Serbi Kehidupan

Luka mendalam bagi pecinta sepak bola Portugal. Timnas U-17 mereka gagal melangkah ke Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia. Sebuah fakta pahit yang membuat banyak orang bertanya-tanya, mengapa negara yang dikenal sebagai penghasil bakat-bakat kelas dunia justru absen di panggung bergengsi kelompok usia ini?

Kejadian ini tentu mengejutkan. Bagaimana tidak, Portugal memiliki sejarah panjang dalam mencetak pemain-pemain bintang. Sebut saja Cristiano Ronaldo, Rafael Leao, Joao Cancelo, hingga Joao Felix. Nama-nama ini adalah bukti nyata bahwa Portugal adalah gudangnya pemain berbakat. Namun, fakta di lapangan berbicara lain. Tim U-17 mereka harus merelakan tiket Piala Dunia setelah hanya mampu finish di posisi ketiga klasemen kualifikasi zona Eropa, di bawah Jerman dan Prancis.

Sebuah video yang beredar sempat menyoroti perjuangan keras Goevany Quenda, satu-satunya pemain yang terlihat mati-matian berusaha mencetak gol. Ini menimbulkan spekulasi bahwa mungkin ada masalah dalam kekompakan tim atau strategi yang kurang efektif. Meski memiliki individu dengan potensi besar, kolektivitas tim dan strategi yang matang adalah kunci utama dalam meraih kemenangan.

Absennya Portugal, bersama Italia, di Piala Dunia U-17 kali ini tentu menjadi kehilangan besar. Namun, persaingan tetap akan sengit dengan hadirnya lima wakil Eropa lainnya, yaitu Inggris, Prancis, Jerman, Polandia, dan Spanyol. Mereka adalah tim-tim yang juga memiliki tradisi sepak bola kuat dan pemain-pemain muda berbakat.

Kegagalan Portugal di kualifikasi ini seharusnya menjadi alarm bagi sepak bola usia muda mereka. Perlu ada evaluasi mendalam mengenai pembinaan pemain usia dini. Apakah ada yang salah dengan sistem pembinaan? Atau mungkin ada faktor lain yang menghambat perkembangan bakat-bakat muda mereka? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab untuk memastikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Piala Dunia U-17 bukan hanya sekadar turnamen, tapi juga panggung bagi para pemain muda untuk menunjukkan potensi mereka. Bagi Portugal, absennya mereka kali ini harusnya menjadi cambuk untuk berbenah dan memastikan generasi emas berikutnya tidak mengalami kegagalan serupa. Keberhasilan Portugal di masa depan akan sangat bergantung pada bagaimana mereka belajar dari kegagalan ini. Mungkin inilah saat yang tepat bagi Portugal untuk kembali merancang fondasi sepak bola usia muda mereka agar kelak bisa kembali bersaing di level tertinggi.

Baca Juga

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Review Azarine Oil Free Brightening Daily Moisturizer: Pelembap Ringan untuk Kulit Berjerawat dan Mencerahkan?

Maulana Yusuf

Mencari pelembap yang tepat untuk kulit berminyak dan berjerawat memang tricky. Terlalu berat bisa bikin pori-pori tersumbat, sementara yang terlalu ...

Tinggalkan komentar