Lagu "Penantian" dari band Armada kembali mencuri perhatian publik, kali ini berkat gelombang popularitas di platform TikTok. Dirilis pada tahun 2014, lagu yang menggambarkan kepedihan dan kelelahan dalam penantian ini kembali menemukan relevansinya di telinga pendengar masa kini.
"Bahwa ku tetap di sini / Berharap dia kembali pulang untukku / Dia menghilang membawa semua kenangan," penggalan lirik yang sederhana namun menyentuh ini menjadi magnet bagi banyak pengguna TikTok. Potongan lagu ini kerap digunakan sebagai sound latar untuk berbagai video, mulai dari curahan hati tentang kisah cinta yang tak berbalas hingga momen-momen melankolis yang penuh kenangan.
Fenomena viralnya "Penantian" di TikTok menarik untuk dicermati. Bukan hanya sekadar tren, namun ini menunjukkan adanya koneksi emosional yang kuat antara lagu ini dengan generasi sekarang. Lirik yang lugas dan nada yang sendu seolah mampu merangkum perasaan banyak orang yang mungkin tengah mengalami situasi serupa: menanti seseorang yang tak pasti.
Also Read
Lebih dari itu, kebangkitan lagu lawas ini juga memicu gelombang nostalgia. Bagi mereka yang tumbuh besar dengan lagu-lagu Armada, "Penantian" menghadirkan kembali kenangan masa lalu. Ini membuktikan bahwa musik, dengan segala keajaibannya, mampu menembus batas waktu dan generasi.
Namun, di balik kesedihan yang tersirat dalam lirik "Penantian", ada juga refleksi yang bisa dipetik. Penantian dalam cinta memang seringkali melelahkan, namun lagu ini mungkin juga bisa menjadi pengingat bahwa kita tak sendirian dalam merasakan perasaan itu. Lebih jauh, lagu ini bisa menjadi titik balik untuk merefleksikan, apakah penantian itu masih layak diperjuangkan atau sudah saatnya untuk melepaskan.
Kembalinya "Penantian" di kancah musik Indonesia melalui TikTok menjadi pengingat bahwa sebuah lagu yang tulus dan menyentuh hati akan selalu menemukan jalannya untuk didengarkan dan dirasakan, bahkan setelah bertahun-tahun berlalu. Ini juga menjadi bukti bahwa platform media sosial seperti TikTok bukan hanya sekadar wadah untuk konten hiburan, tetapi juga bisa menjadi jembatan untuk menyambungkan kembali generasi dengan karya-karya musik yang timeless.