Anime "Oshi no Ko" telah menjadi fenomena, bukan hanya karena alur ceritanya yang tak biasa, tetapi juga kedalaman tema yang diangkatnya. Lebih dari sekadar tontonan hiburan, anime ini mengajak penonton untuk merenungkan sisi gelap industri hiburan dan kompleksitas identitas diri.
Reinkarnasi: Lebih dari Sekadar Fantasi
"Oshi no Ko" memulai kisahnya dengan tragedi. Seorang dokter kandungan bernama Gorou Amemiya, yang juga penggemar berat idol Ai Hoshino, tewas secara misterius. Namun, ia tidak benar-benar pergi. Ia bereinkarnasi menjadi Aquamarine, salah satu anak kembar Ai. Ini bukan sekadar plot twist, tetapi sebuah fondasi cerita yang kuat. Reinkarnasi Gorou membawa ingatan dan tekad masa lalunya, terutama untuk melindungi Ai. Namun, situasinya lebih rumit. Ia kini menjadi anak dari idol yang sangat ia kagumi.
Konsep reinkarnasi dalam "Oshi no Ko" bukan sekadar elemen fantasi. Ia menjadi alat untuk mengeksplorasi tema identitas, tujuan hidup, dan bagaimana trauma dapat membentuk seseorang. Gorou yang telah bereinkarnasi sebagai Aquamarine harus bergulat dengan identitasnya yang baru dan kenangan masa lalunya. Ini menciptakan konflik internal yang menarik dan membuat karakter Aquamarine menjadi sosok yang berlapis.
Also Read
Industri Hiburan: Kilau Palsu dan Bayang-Bayang Gelap
Anime ini juga dengan berani membuka tabir dunia hiburan. "Oshi no Ko" tidak menyajikan glamor dan kemewahan semata. Di balik senyum para idol dan tepuk tangan penonton, tersembunyi sisi gelap yang penuh intrik dan manipulasi.
Staf yang terlihat ramah ternyata bisa menjadi orang yang paling tidak tulus. Figur publik yang dipuja-puja oleh banyak orang bisa saja memiliki kepribadian yang buruk di balik layar. Netizen yang kejam, dengan komentar negatif mereka, menjadi potret sisi gelap dari penggemar. Bahkan setelah kematian pun, gosip dan komentar negatif masih terus menghantui.
Melalui tokoh Ai Hoshino, penonton disadarkan bahwa industri hiburan seringkali dibangun di atas kebohongan dan citra palsu. Ini adalah potret yang jujur dan berani tentang realitas dunia hiburan, yang seringkali hanya terlihat permukaannya.
Pupil Bintang: Simbol Kebohongan dan Keinginan
Salah satu ciri khas visual yang paling mencolok dalam "Oshi no Ko" adalah pupil mata berbentuk bintang. Mata bintang ini tidak hanya sekadar elemen desain yang menarik, tetapi juga memiliki makna simbolis yang dalam. Pupil bintang ini dimiliki oleh karakter-karakter utama seperti Ai, Aqua, Ruby dan Akane. Pada Akane, mata bintang ini muncul saat ia berakting, sehingga menjadi simbol dari sebuah kepalsuan atau kebohongan.
Secara konseptual, pupil mata berbentuk bintang melambangkan kebohongan dan keinginan kuat yang dimiliki oleh setiap karakter tersebut. Ini adalah representasi visual dari kompleksitas karakter, bahwa mereka sering kali tidak menunjukkan diri mereka yang sebenarnya. Mata bintang menjadi pengingat bahwa setiap individu dalam industri hiburan memiliki sisi yang tersembunyi dan keinginan yang kuat untuk meraih tujuan mereka.
Adaptasi yang Mendalam dan Resonansi yang Kuat
"Oshi no Ko" bukan sekadar anime yang diadaptasi dari manga. Ia adalah sebuah karya yang menggali lebih dalam dari sekadar plot cerita. Melalui karakter-karakter yang kompleks dan tema-tema yang relevan, anime ini berhasil merebut hati penonton dan menciptakan resonansi yang kuat.
Durasi episode pertama yang panjang, 82 menit, juga menjadi bukti bahwa "Oshi no Ko" bukanlah anime biasa. Episode panjang ini memberikan ruang bagi penonton untuk memahami latar belakang cerita dan terhubung dengan karakter-karakternya. Ini adalah langkah berani yang menunjukkan bahwa "Oshi no Ko" memang layak mendapatkan perhatian lebih.
"Oshi no Ko" lebih dari sekadar hiburan. Ini adalah kisah tentang reinkarnasi, identitas, dunia hiburan, dan kebohongan. Ini adalah anime yang akan membuat Anda berpikir dan merenung, lama setelah layar mati.