Lagu-lagu lawas Malaysia punya daya tarik tersendiri di hati penggemar musik Indonesia. Salah satu yang tak lekang oleh waktu adalah "Seribu Kali Sayang" dari grup band Iklim. Dirilis pada 1995, lagu ciptaan Wan Zul ini bukan hanya populer di masanya, namun terus dinyanyikan ulang oleh berbagai generasi, baik oleh penyanyi profesional maupun sekadar penggemar musik yang mengunggah versi cover di platform digital.
Mengapa lagu ini begitu dicintai? Selain melodinya yang khas dan liriknya yang menyentuh, "Seribu Kali Sayang" juga dikenal karena kemudahan chord gitarnya. Hal ini membuat lagu ini menjadi pilihan favorit bagi mereka yang baru belajar bermain gitar, atau sekadar ingin bernostalgia dengan lagu-lagu era 90-an. Struktur chord yang sederhana, yang didominasi oleh chord-chord dasar seperti G, C, Am, Dm, F, dan E, memungkinkan siapa saja untuk dengan mudah mengiringi lagu ini.
Lebih dari sekadar lagu, "Seribu Kali Sayang" adalah jendela untuk melihat dinamika percintaan yang universal. Liriknya menggambarkan kepedihan mendalam akibat pengkhianatan cinta. Penggalan lirik "Cintamu yang serapuh dahan nan kering usang, yang akhirnya kan patah, terhempas gemeretap" sungguh memilukan, menggambarkan betapa hancurnya hati seseorang ketika cintanya tak berbalas. Nada minor yang mendominasi lagu ini menambah kesan sendu, menghanyutkan pendengar dalam emosi yang dalam.
Also Read
Ketidakpastian dan kebingungan juga tercermin dalam pertanyaan "Apakah sebenar yang terjadi, hingga kau bersikap demikian?" Pertanyaan ini mewakili perasaan kita semua ketika dihadapkan pada perubahan sikap orang yang kita cintai. Lagu ini mengajak pendengar untuk merenungkan kembali makna cinta, ketulusan, dan pengkhianatan.
Namun, di balik kesedihan yang terpancar, ada kekuatan yang hadir dalam lirik "Kasihku tak berbelah bagi". Ini adalah penegasan akan ketulusan cinta, sebuah pengakuan yang tak lekang oleh waktu. Bahwa sekalipun cinta dihianati, ketulusan tidak akan pernah luntur. "Seribu Kali Sayang" bukan hanya sekadar lagu patah hati, tapi juga sebuah refleksi tentang nilai-nilai universal dalam hubungan manusia.
Hingga kini, "Seribu Kali Sayang" terus menggema di berbagai platform musik. Kemudahan chord gitar dan lirik yang menyentuh membuat lagu ini tetap relevan bagi generasi sekarang. Ia adalah bukti bahwa karya musik yang baik akan selalu abadi, melintasi batas waktu dan generasi. Jadi, bagi kalian yang ingin bernostalgia atau sekadar ingin belajar gitar, lagu ini adalah pilihan yang sangat tepat. Selamat mencoba!