Navarone Foor, nama yang mungkin tak asing bagi para pencinta sepak bola Tanah Air, kembali mencuat. Gelandang serang berusia 32 tahun ini, yang kini membela klub Turki Bandirmaspor, kembali menyatakan hasratnya untuk memperkuat Timnas Indonesia. Bukan kali pertama, memang, sejak 2017 namanya sudah masuk radar calon pemain naturalisasi, namun hingga kini belum juga ada panggilan resmi.
Foor, yang berdarah Belanda, Maluku, dan Palopo, merasa masih memiliki performa mumpuni dan pengalaman segudang untuk memberikan kontribusi bagi skuad Garuda. Pengalamannya bermain di berbagai kompetisi Eropa dan Timur Tengah menjadi modal berharga. Neneknya berasal dari Palopo, dan kakeknya dari Ambon, menegaskan akar Indonesianya.
Jejak Karier Navarone Foor: Dari Belanda hingga Turki
Lahir di Opheusden, Belanda, pada 4 Februari 1992, Foor memulai karier sepak bolanya di klub lokal, kemudian bergabung dengan akademi NEC Nijmegen. Di NEC, ia melakoni debut profesionalnya pada 2011 dan menjadi andalan selama lima tahun, bahkan ikut mengantarkan klub itu meraih gelar liga. Ia kemudian pindah ke Vitesse dan berhasil meraih Piala KNVB.
Also Read
Perjalanan karier Foor tak berhenti di Belanda. Ia sempat mencicipi kompetisi di Uni Emirat Arab, Siprus, Latvia, dan kembali ke Belanda bersama SC Cambuur. Meski Cambuur terdegradasi, Foor tetap tampil impresif dan mencetak gol-gol penting. Sebelum akhirnya berlabuh di Bandirmaspor, Turki, pada 2024, ia sempat memperkuat Karmiotissa di Siprus.
Pengalaman Foor tak hanya di level klub. Ia juga pernah membela Tim Nasional Belanda di level usia muda, mulai dari U-19, U-20, hingga U-21. Fakta ini menunjukkan kualitas dan potensi yang ia miliki.
Harapan yang Tak Kunjung Padam
Meski usianya sudah memasuki kepala tiga, Foor tetap optimistis untuk bisa mengenakan jersey Merah Putih. Hasratnya untuk membela negara leluhurnya begitu besar. Ia merasa bahwa darah Indonesia yang mengalir di nadinya adalah alasan yang kuat untuk berkontribusi bagi Timnas Garuda.
Namun, pertanyaan besar yang selalu muncul adalah, mengapa hingga kini PSSI belum juga memberikan lampu hijau untuk Navarone Foor? Padahal, dengan pengalamannya, ia bisa menjadi salah satu opsi menarik di lini tengah Timnas Indonesia.
Peluang dan Tantangan
Keinginan Navarone Foor ini tentu menjadi bahasan menarik di kalangan penggemar sepak bola Indonesia. Ia bisa menjadi opsi untuk menambah kedalaman skuad Garuda yang saat ini tengah berupaya menaikkan level permainan.
Namun, ada beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan. Usia Foor bukan lagi usia emas pemain sepak bola. Selain itu, persaingan di lini tengah Timnas Indonesia juga sangat ketat, dengan hadirnya para pemain muda yang bertalenta.
Meskipun begitu, pengalaman Foor di berbagai level kompetisi bisa menjadi nilai tambah. Ia bisa menjadi mentor bagi para pemain muda dan memberikan keseimbangan di lapangan.
Akankah PSSI akhirnya memberikan kesempatan bagi Navarone Foor untuk mewujudkan mimpinya membela Timnas Indonesia? Atau ia hanya akan menjadi salah satu kisah pemain keturunan yang harapannya tak pernah terealisasi? Waktu yang akan menjawab. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
Bagaimana menurutmu? Apakah Navarone Foor layak mendapat kesempatan membela Garuda? Tuliskan pendapatmu di kolom komentar!