Rizky Febian kembali menyentuh hati pendengarnya melalui lagu "Ego", salah satu karya yang menghiasi album terbarunya, Berona. Dirilis pada 21 Juli 2023 di bawah bendera RFAS Music, lagu ini bukan sekadar lantunan melodi, namun sebuah representasi getir perjuangan dalam mempertahankan cinta.
"Tak cukupkah bagimu/ Dengan semua mohonku/ Kau perlu tahu/ Ku tak bisa tanpamu," bait-bait pembuka lagu ini langsung menyeruak, membentangkan jurang ketidakberdayaan yang dalam. Rizky Febian, melalui liriknya, seolah melukiskan sosok yang terpojok, merangkak memohon agar pasangannya menyadari betapa besar cintanya dan betapa ia tak mampu hidup tanpanya. Permohonan ini bukan ungkapan kekanak-kanakan, melainkan desakan jiwa yang terancam kehilangan pegangan.
Yang menarik, lagu ini tak berhenti pada ungkapan pasrah. Rizky kemudian bergeser pada titik balik, sebuah ajakan untuk berempati. "Oh coba kau jadi diriku/ Rasakan apa yang ku rasakan/ Dihiraukan anggap ku tak ada," repetisi bait ini bukan hanya repetisi lirik semata, melainkan penegasan dari sebuah pengalaman pahit yang ingin ia bagikan kepada pasangannya. Ia ingin pasangannya merasakan sendiri bagaimana rasanya diabaikan, diperlakukan seolah tak bernilai, dan bagaimana ego pasangannya telah menenggelamkannya dalam kehampaan.
Also Read
Di sini, “Ego” tampil sebagai representasi dari ketidakseimbangan dalam sebuah relasi. Ia bukan sekadar ungkapan kesedihan, tetapi juga sebuah sindiran halus tentang bagaimana egoisme dapat merusak dan melukai seseorang. Lirik-liriknya mengisyaratkan adanya ketidakadilan, dimana satu pihak berjuang sekuat tenaga, sementara pihak lain justru mengabaikan, bahkan meremehkan perjuangan tersebut.
"Apa kau tak merasa/ Semua perjuanganku/ Seakan pudar dan tak tersisa," larik ini merangkum keseluruhan pesan lagu. Perjuangan yang diabaikan adalah luka yang mendalam. Luruhnya semangat dan hilangnya harapan menjadi ironi yang menyesakkan. Namun, di balik kepedihan itu, terselip pula harapan. Harapan bahwa pasangannya akan membuka mata dan melihat pengorbanan yang selama ini ia lakukan.
Lebih dari sekadar lagu putus cinta biasa, "Ego" membawa kita pada refleksi mendalam tentang dinamika hubungan. Ia menyentil tentang pentingnya empati, komunikasi, dan kesadaran diri dalam menjalin relasi yang sehat. Lagu ini mengingatkan bahwa cinta tak bisa tumbuh subur dalam lingkungan yang penuh dengan egoisme. Dibutuhkan upaya dari kedua belah pihak untuk saling memahami dan menghargai.
Akhirnya, "Ego" Rizky Febian adalah potret manusia yang berjuang dalam relasi yang tak setara. Ia adalah jeritan hati yang diwakili dengan melodi dan lirik yang menyentuh. Lagu ini bukan hanya sekadar hiburan, namun juga sebuah ajakan untuk lebih peka terhadap perasaan orang lain, terutama dalam hubungan yang kita jalin. Sebuah refleksi yang layak untuk kita renungkan.