Maruli Simanjuntak, nama yang kini tak asing lagi di kancah militer Indonesia. Jenderal bintang tiga ini bukan hanya sekadar figur di balik seragam loreng, tetapi juga representasi perjalanan karir yang gemilang, ditempa berbagai medan tugas, dari pasukan khusus hingga pucuk pimpinan komando strategis. Lahir di Bandung pada 27 Februari 1970, perjalanan hidup Maruli mencerminkan dedikasi dan komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Lulus dari Akademi Militer pada tahun 1992, Maruli memilih infanteri sebagai bidang keahliannya. Pilihan ini mengantarkannya pada berbagai penugasan yang menguji kemampuan taktis dan kepemimpinannya. Langkah awal karirnya diisi dengan penugasan di satuan-satuan elite, termasuk Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Di Kopassus, Maruli tidak hanya menjadi bagian dari pasukan elite, tetapi juga menempa diri dengan berbagai penugasan krusial. Dari Komandan Detasemen Tempur (Denpur) Cakra pada tahun 2002 hingga Perwira Bantuan Madya Operasi di tahun 2005, ia membuktikan kapabilitasnya dalam menjalankan operasi militer yang kompleks. Jabatan Komandan Batalyon 21 Grup 2 Kopassus dan Komandan Sekolah Komando Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus yang ia emban di tahun 2008 menjadi bukti bahwa ia bukan hanya mahir dalam bertempur, tetapi juga piawai dalam mendidik dan melatih prajurit.
Also Read
Perjalanan karir Maruli tidak berhenti di Kopassus. Ia terus mengukir prestasi dengan memimpin Grup 1 dan Grup 2 Kopassus, hingga menjabat sebagai Asisten Operasi untuk Komandan Jenderal Kopassus. Pengalamannya di pasukan khusus ini menjadi bekal berharga ketika ia dipercaya memimpin Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pada tahun 2014.
Kiprahnya di Paspampres membawa Maruli pada tantangan kepemimpinan yang berbeda. Ia harus memastikan keamanan presiden dan keluarga, sebuah tanggung jawab besar yang membutuhkan ketelitian dan koordinasi yang tinggi. Jabatan Komandan Korem 074/Warastratama, Wakil Komandan Paspampres, dan Kepala Staf Komando Daerah Militer IV/Diponegoro menjadi batu loncatan sebelum akhirnya kembali memimpin Paspampres sebagai Komandan pada periode 2018-2020.
Setelah Paspampres, Maruli kembali ke medan komando operasional. Ia memimpin Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana, wilayah yang meliputi Bali dan Nusa Tenggara. Penugasan di wilayah ini memberinya pengalaman dalam menjaga keamanan dan stabilitas wilayah yang strategis secara pariwisata dan geopolitik.
Kini, Maruli Simanjuntak menduduki posisi puncak komando strategis sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Jabatan ini merupakan penugasan tertinggi yang menunjukkan kepercayaan negara kepada Maruli atas pengalaman dan rekam jejak kepemimpinannya selama ini.
Perjalanan karir Maruli Simanjuntak adalah kisah tentang dedikasi, ketangguhan, dan kepemimpinan yang terus berkembang. Dari pasukan elite hingga pucuk pimpinan komando strategis, ia membuktikan bahwa pengalaman adalah guru terbaik dalam membentuk karakter seorang pemimpin. Maruli adalah potret prajurit TNI yang terus mengabdi, memberikan yang terbaik demi bangsa dan negara. Jejaknya menjadi inspirasi bagi para prajurit muda, bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, setiap tantangan dapat diatasi dan setiap impian dapat diraih.