Pemilu 2024 semakin dekat. Salah satu tahapan krusial, yakni pelantikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), telah dilaksanakan pada 25 Januari 2024. Setelah pelantikan ini, para anggota KPPS resmi mengemban tugas selama kurang lebih satu bulan, hingga 25 Februari 2024. Momen pelantikan ini menandai dimulainya tanggung jawab besar para penyelenggara pemilu di tingkat paling bawah.
Sebagai bagian dari proses pelantikan, pengucapan sumpah dan janji adalah hal yang wajib. Naskah sumpah dan janji ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah komitmen moral dan etika yang harus dipegang teguh oleh setiap anggota KPPS. Berikut adalah format dan contoh naskah sumpah pelantikan yang bisa dipedomani:
Prosesi Pengucapan Sumpah dan Janji
Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) akan memimpin jalannya prosesi pengucapan sumpah dan janji. Sebelum membacakan sumpah, ada beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada calon anggota KPPS:
Also Read
- "Apakah saudara bersedia mengucapkan sumpah dan janji?"
- "Sumpah dan janji ini akan saudara ikuti sesuai dengan agama apa?"
Pertanyaan ini penting untuk menyesuaikan lafal sumpah dan janji sesuai keyakinan masing-masing.
Naskah Sumpah dan Janji
-
Untuk yang Beragama Islam:
"Demi Allah saya bersumpah."
-
Untuk yang Beragama Kristen atau Katolik:
"Demi Tuhan saya berjanji."
Setelah mengucapkan kalimat pembuka di atas, semua anggota KPPS melanjutkan dengan kalimat berikut secara bersama-sama:
"Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya sebagai Anggota KPPS dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan, dengan berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Bahwa saya, dalam menjalankan tugas dan wewenang, akan bekerja dengan sungguh-sungguh, jujur, adil, dan cermat demi suksesnya Pemilihan Umum Tahun 2024, tegaknya demokrasi dan keadilan, serta mengutamakan kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pada kepentingan pribadi atau golongan."
-
Tambahan untuk Kristen dan Katolik:
"Kiranya Tuhan menolong saya."
-
Tambahan untuk Hindu:
"Ooomm Santi, Santi, Santi, Santi Ooomm."
-
Lebih Dari Sekadar Kata-Kata
Sumpah dan janji yang diucapkan bukanlah sekadar rangkaian kata. Ada makna mendalam di baliknya. Ini adalah deklarasi komitmen untuk menyelenggarakan pemilu dengan jujur, adil, dan transparan. Anggota KPPS memikul tanggung jawab yang sangat besar untuk memastikan setiap suara rakyat terhitung dan terlindungi.
Di tengah hiruk pikuk persiapan pemilu, penting bagi anggota KPPS untuk selalu mengingat sumpah dan janji yang telah diucapkan. Integritas dan profesionalitas adalah kunci untuk menjaga kepercayaan publik pada proses demokrasi. KPPS bukan hanya penyelenggara teknis, melainkan juga garda terdepan dalam menjaga marwah pemilu yang berkualitas.
Tantangan dan Harapan
Setelah pelantikan, anggota KPPS akan menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari persiapan logistik, proses pemungutan suara, hingga penghitungan suara yang seringkali menyita waktu dan tenaga. Namun, dengan berpegang pada sumpah dan janji, diharapkan para anggota KPPS mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Pelantikan ini adalah awal dari perjalanan panjang. Mari kita kawal bersama proses pemilu ini, dan berharap agar Pemilu 2024 berjalan dengan lancar, damai, dan menghasilkan pemimpin yang amanah. Sumpah dan janji KPPS adalah fondasi penting dalam mewujudkan pemilu yang berkualitas.
