Lagu "Kok Iso Yo" dari Guyon Waton memang sukses membuat pendengarnya merasakan kepedihan mendalam. Dirilis pada 10 Februari 2022, karya Andry Priyanta ini tak hanya sekadar lantunan melankolis, tetapi juga gambaran getir patah hati yang sangat relatable. Liriknya, yang sederhana namun menusuk, mengisahkan seseorang yang terhempas kenyataan pahit bahwa cintanya berlabuh di dermaga yang salah.
Ketika Hujan dan Patah Hati Berpadu
Lagu ini menggunakan metafora musim hujan sebagai latar rasa sakit hati yang dialami. Hujan yang identik dengan suasana dingin dan sendu seolah memperkuat rasa nelangsa sang tokoh utama. “Waktu musim hujan datang, membawa dingin dengan sakit hati,” penggalan lirik ini menggambarkan dengan sempurna bagaimana kesedihan terasa begitu menusuk dan menggigilkan.
Lebih dari sekadar kekecewaan, lirik "Kok Iso Yo" menyoroti sebuah pertanyaan mendasar: “Kok bisa ya, orang yang tidak seberapa, seperti aku ini?” Pertanyaan retoris ini mencerminkan perasaan rendah diri dan ketidakberdayaan ketika melihat orang yang dicintai berpaling pada orang lain. Ia merasa tak cukup, tak berharga, dan mempertanyakan apa yang salah dengan dirinya.
Also Read
Pesan Universal dalam Kesederhanaan Lirik
Keunggulan "Kok Iso Yo" terletak pada kesederhanaan liriknya. Kata-kata yang digunakan sehari-hari, mudah dipahami, dan tanpa perlu banyak kiasan. Hal inilah yang membuat lagu ini begitu dekat dengan kehidupan pendengarnya. Hampir semua orang pernah mengalami patah hati dan merasakan perasaan tidak berharga seperti yang digambarkan dalam lagu ini.
Lirik "Belum usai kering sakit di hatiku, menghadapi kamu sekarang, bersama dengan orang lain" adalah potret rasa sakit yang masih membekas. Bayangkan betapa pilunya ketika harus melihat orang yang dicintai menggandeng orang lain, padahal luka hati kita belum sembuh. Perihnya dikhianati dan ditinggalkan terasa begitu nyata.
"Ternyata Aku Bukan Satu-satunya": Pukulan yang Menohok
Puncak kepedihan dalam lagu ini terletak pada lirik "Tapi kamu malah lebih memilih, ternyata aku bukan satu-satunya." Kalimat ini adalah tamparan keras yang menyadarkan sang tokoh bahwa cintanya tak pernah menjadi prioritas. Perasaan menjadi bukan satu-satunya pilihan, bukan yang paling diinginkan, adalah pukulan yang sangat menyakitkan bagi siapa pun.
Bukan Sekadar Lagu Patah Hati
"Kok Iso Yo" bukan hanya sekadar lagu patah hati biasa. Ia adalah representasi dari rasa sakit, kekecewaan, dan rasa tidak berharga yang dialami banyak orang. Lagu ini mengajak kita untuk merenung tentang arti cinta, penerimaan diri, dan keberanian untuk move on dari masa lalu. Ia mengajarkan kita bahwa meskipun patah hati itu menyakitkan, kita tetap harus bisa bangkit dan menemukan kebahagiaan kita sendiri.
Lagu ini mengingatkan kita bahwa terkadang, orang yang kita cintai tidak memilih kita. Dan itu bukanlah kesalahan kita. Ada banyak cinta di luar sana yang menanti untuk ditemukan. Dengan penerimaan dan ketabahan, kita bisa melewati fase sulit ini dan menemukan cinta yang benar-benar ditakdirkan untuk kita.