Pecinta futsal Indonesia tentu tak asing lagi dengan sosok Kensuke Takahashi. Bukan hanya sekadar mantan pemain, pria asal Jepang ini juga pernah menjadi nakhoda timnas futsal Indonesia. Kiprahnya di dunia futsal memang menarik untuk dikulik. Yuk, kita telusuri lebih dalam!
Lahir di Hokkaido, Jepang, pada 8 Mei 1982, Takahashi mengawali karir futsalnya saat berkuliah di Universitas Juntendo pada 2001. Ia langsung menjadi pemain kunci di tim futsal kampus, Gazil Juntendo. Bakatnya yang menonjol membawanya masuk ke timnas futsal Jepang pada Piala Dunia Futsal 2004 di Taiwan. Kala itu, ia menjadi pemain termuda dalam skuad Jepang. Sayangnya, langkah mereka terhenti di babak grup.
Takahashi tak menyerah. Ia bertekad membalas kegagalan tersebut pada Piala Dunia Futsal 2008. Namun, cedera membuatnya absen. Baru pada Piala Dunia 2012, ia kembali memperkuat Jepang dan sukses membawa timnya melaju hingga babak 16 besar.
Also Read
Di level klub, Takahashi juga memiliki pengalaman yang cukup mentereng. Pada 2004, ia bergabung dengan Predator FC (kini Bardral Urayasu). Empat tahun kemudian, ia membuat gebrakan dengan hijrah ke Spanyol dan bergabung dengan Caja Segovia, tim kasta tertinggi Liga Futsal Spanyol. Ia tercatat sebagai pemain Jepang pertama yang bermain di liga bergengsi tersebut. Setelah dua tahun membela Caja Segovia dan sempat bermain untuk Guadalajara, ia kembali ke Jepang dan bergabung dengan Bardral Urayasu pada 2011 hingga pensiun pada tahun 2015.
Pensiun sebagai pemain tak menghentikan langkah Takahashi di dunia futsal. Ia beralih menjadi pelatih kepala Bardral Urayasu pada 2017, dan berhasil membawa timnya meraih peringkat keempat di All Japan Championship 2018.
Titik balik karirnya terjadi pada 2018, ketika ia menerima tawaran untuk melatih timnas futsal Indonesia. Tak tanggung-tanggung, ia menangani tim putra, tim putri, hingga tim U-20. Di bawah kepemimpinannya, timnas futsal Indonesia menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Salah satu pencapaian terbaiknya adalah mengantarkan timnas futsal U-20 lolos ke semifinal Piala Asia U-20 2019. Namun, perjalanannya di Indonesia harus berakhir pada 8 Desember 2021. Ia mundur dengan alasan keluarga.
Prestasi Takahashi di Dunia Futsal
Takahashi bukan hanya sekadar pemain atau pelatih. Ia adalah sosok yang sarat prestasi. Bersama timnas futsal Jepang, ia berhasil menjuarai Piala Asia Futsal pada 2006, 2010, dan 2012. Ia juga menjadi runner-up pada 2005 dan 2007. Ia mencatatkan 60 caps untuk timnas Jepang dari tahun 2003 hingga 2012.
Sebagai pelatih, ia berhasil membawa Bardral Urayasu meraih peringkat empat All Japan Futsal Championship 2018. Yang tak kalah penting, ia menorehkan sejarah baru bagi timnas futsal Indonesia dengan lolos ke semifinal Piala Asia U-20 2019.
Lebih dari Sekadar Pemain dan Pelatih
Kensuke Takahashi adalah contoh nyata bahwa dedikasi dan kerja keras dapat membawa seseorang mencapai impiannya. Dari pemain termuda di Piala Dunia Futsal hingga menjadi arsitek timnas futsal Indonesia, perjalanannya penuh dengan lika-liku dan pembelajaran. Kepergiannya dari Indonesia memang meninggalkan kekecewaan bagi sebagian pecinta futsal Tanah Air. Namun, kontribusinya dalam memajukan futsal Indonesia tak bisa dipungkiri. Ia telah memberikan warna baru dan semangat bagi perkembangan futsal Indonesia. Kensuke Takahashi adalah sosok inspiratif yang akan selalu dikenang.