Siapa yang tak kenal Hidayat Nur Wahid? Sosoknya kerap menghiasi pemberitaan, terutama dalam dinamika politik nasional. Kiprahnya sebagai politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mengantarkannya menduduki jabatan strategis sebagai Wakil Ketua MPR RI. Namun, tahukah Anda bagaimana perjalanan hidupnya hingga mencapai posisi tersebut? Mari kita telaah lebih dalam profil dan biodata Hidayat Nur Wahid.
Lahir di Pedesaan, Dibesarkan di Lingkungan Religius
Hidayat Nur Wahid lahir pada 8 April 1960 di sebuah dusun bernama Kadipaten Lor, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Ia merupakan anak sulung dari tujuh bersaudara. Latar belakang keluarganya yang sederhana dan lingkungan pedesaan tak menghalanginya untuk tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan aktif berorganisasi. Pendidikan agama menjadi fondasi utama dalam pembentukan karakternya. Ia menimba ilmu di berbagai pondok pesantren terkemuka, mulai dari Wali Songo di Ponorogo hingga Pondok Modern Darussalam Gontor. Pengalaman ini tidak hanya memberinya pemahaman agama yang mendalam, tetapi juga melatihnya untuk hidup mandiri dan disiplin.
Perjalanan Pendidikan Tinggi yang Membentuk Intelektualitasnya
Setelah lulus dari Gontor pada tahun 1978, Hidayat melanjutkan studinya di Institut Agama Islam (IAIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta dengan memilih Fakultas Syariah. Setahun kemudian, ia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi, dengan fokus pada bidang dakwah dan ushuluddin. Pengalaman studinya di Timur Tengah memberikan wawasan yang luas tentang studi Islam dan memperkuat identitas keislamannya. Sekembalinya ke Indonesia, ia aktif berdakwah dan terlibat dalam gerakan Tarbiyah. Ia juga turut mendirikan Lembaga Pelayanan Pesantren dan Studi Islam (LP2SI) sebagai bentuk pengabdiannya pada dunia pendidikan Islam. Kiprahnya di dunia akademis juga ditunjukkan dengan menjadi dosen di beberapa universitas ternama, seperti Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, dan Universitas Asy-Syafi’iyah.
Also Read
Terjun ke Politik, Mengawal Demokrasi Indonesia
Karier politik Hidayat Nur Wahid dimulai saat ia menjadi salah satu deklarator Partai Keadilan (PK) pada 20 Juli 1998. Meski sempat menolak tawaran sebagai presiden partai, ia akhirnya terpilih menjadi Ketua Dewan Pendiri. Kemudian menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai, dan Ketua Dakwah Syariah. Karir politiknya semakin menanjak ketika ia diajukan sebagai Ketua MPR RI melalui Koalisi Kerakyatan yang diusung oleh Fraksi PK, Demokrat, PAN, PKB, dan PPP. Keberhasilannya meraih 326 suara, mengungguli Sujipto dari PDIP, mengantarkannya pada kursi Ketua MPR RI. Kiprahnya sebagai Ketua MPR RI periode 2004-2009 menjadi babak baru dalam perjalanan kariernya sebagai politisi. Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI dan terus menyuarakan aspirasi rakyat.
Lebih dari Sekadar Politisi: Sosok yang Berdedikasi pada Pendidikan dan Keislaman
Di balik kesibukannya dalam politik, Hidayat Nur Wahid tetap dikenal sebagai sosok yang peduli pada pendidikan dan nilai-nilai keislaman. Ia aktif memberikan ceramah dan kajian keagamaan, serta terus menyuarakan pentingnya pendidikan karakter bagi generasi muda. Dengan latar belakang pendidikan pesantren yang kuat, serta pengalamannya di dunia akademis dan politik, ia menjadi salah satu tokoh yang disegani dalam peta politik Indonesia.
Perjalanan hidup Hidayat Nur Wahid adalah cerminan dari dedikasi dan kerja keras. Dari seorang anak desa yang belajar di pesantren, ia berhasil meniti karier hingga menjadi salah satu tokoh penting di Indonesia. Kiprahnya di dunia politik dan pendidikan telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi bangsa dan negara. Kisah hidupnya memberikan inspirasi bagi kita semua bahwa dengan tekad dan kerja keras, segala impian dapat terwujud.