Lagu "Glimpse of Us" dari Joji bukan sekadar musik galau biasa. Ia menjelma menjadi representasi pedihnya terjebak dalam bayang-bayang masa lalu, bahkan saat tangan menggenggam yang baru. Popularitas lagu ini di media sosial membuktikan bahwa tema ini sangat relate dengan banyak orang, terutama mereka yang pernah merasakan sulitnya move on.
Lirik lagu ini menggambarkan sosok pria yang tengah menjalin hubungan baru, namun hatinya masih tertambat pada mantan kekasih. Ia mengakui bahwa kekasihnya saat ini memiliki segalanya; mampu menghapus kesedihan, bahkan mengubah "hujan menjadi pelangi". Namun, di tengah kesempurnaan itu, muncul pertanyaan yang menghantui: mengapa bayangan mantan masih begitu kuat?
"Dan di situlah aku menemukan sekilas tentang kita," begitu penggalan lirik yang diulang-ulang, menggambarkan betapa memori tentang mantan masih sering muncul, bahkan dalam sentuhan dan pelukan orang yang baru. Kondisi ini memperlihatkan dilema yang menyakitkan; mencoba untuk mencintai, tetapi hati tak sepenuhnya berada di sana. Sang pria hanya "menghabiskan waktu dalam pelukannya", bukan benar-benar menikmati kebersamaan itu.
Also Read
Lirik "berharap aku akan menemukan sekilas tentang kita" juga menyiratkan harapan yang tersembunyi. Bukan berarti ia ingin kembali ke masa lalu, melainkan ia masih mencari jejak kenyamanan dan keintiman yang pernah ia rasakan. Mungkin di dalam diri kekasih barunya, ia mencari cermin dari hubungan masa lalunya, sebuah upaya yang sia-sia karena setiap orang dan setiap hubungan adalah unik.
Lebih Dalam dari Sekadar Galau
"Glimpse of Us" bukan sekadar lagu tentang gagal move on, tetapi juga tentang kompleksitas emosi manusia. Lagu ini jujur mengakui bahwa hati tidak bisa begitu saja diperintah. Terkadang, memori tentang cinta yang hilang masih begitu kuat, bahkan ketika kita sudah mencoba membuka lembaran baru. Lagu ini adalah pengingat bahwa move on bukan sekadar mengganti pasangan, tetapi juga proses menerima dan melepaskan masa lalu.
Lirik lagu ini juga menyinggung tentang ekspektasi yang kerap kali kita pikul dalam sebuah hubungan. "Sempurna bukan berarti itu berhasil," kalimat ini menekankan bahwa sebuah hubungan tak cukup hanya bermodal kesempurnaan, namun juga koneksi emosional yang tulus. Terkadang, seseorang hadir dengan segala kebaikan, namun hati tetap mencari sesuatu yang berbeda.
Refleksi bagi Pendengar
Lagu ini bisa menjadi refleksi bagi siapapun yang pernah atau sedang berada dalam situasi serupa. Bahwa, tidak apa-apa jika proses move on terasa sulit dan berliku. Jangan memaksakan diri untuk mencintai, apalagi jika hati masih belum sepenuhnya pulih. "Glimpse of Us" adalah pengingat bahwa setiap orang punya jalannya sendiri dalam menyembuhkan luka dan menemukan kebahagiaan.
Bagi sebagian orang, mungkin lagu ini menjadi teman di kala hati sedang rapuh, dan bagi sebagian lainnya, mungkin menjadi pelajaran berharga untuk lebih menghargai perasaan sendiri dan pasangan. Pesan yang paling kuat dari lagu ini adalah kejujuran, bahwa dalam urusan hati, tak ada yang benar-benar sempurna, dan terkadang, bayangan masa lalu bisa begitu kuat, meski kita sudah mencoba membuka lembaran baru.