Aktris ternama Gal Gadot kembali menjadi sorotan publik, bukan karena film terbarunya, melainkan karena unggahannya di media sosial yang menyatakan dukungan terhadap Israel. Unggahan tersebut memicu gelombang kritik dan perdebatan, terutama setelah serangan mendadak kelompok Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Pemeran Wonder Woman ini mengunggah gambar dengan pesan "I stand with Israel" dan "Israel is under attack and we need your support," yang kemudian menuai kontroversi di tengah konflik yang memakan banyak korban jiwa. Di balik kontroversi ini, mari kita telusuri lebih dalam profil dan perjalanan karier Gal Gadot.
Lahir dan Dibesarkan di Tengah Keluarga Yahudi
Gal Gadot lahir pada 30 April 1985 di Petah Tikva, Israel. Ia tumbuh besar dalam keluarga Yahudi yang taat di Rosh HaAyin. Ibu Gal, Irit, adalah seorang guru, sementara ayahnya, Michael Gadot, seorang insinyur. Kakek dan nenek dari pihak ibunya merupakan penyintas Holocaust, sebuah fakta yang mungkin membentuk pandangan dan identitasnya.
Also Read
Menariknya, nama keluarga Gadot sendiri dulunya adalah Greenstein, sebelum akhirnya diubah. Ayah Gal merupakan generasi keenam Yahudi yang lahir di Israel, menggarisbawahi akar keluarganya yang kuat di tanah tersebut. Silsilah keluarganya juga mencakup keturunan dari berbagai negara Eropa Timur, seperti Polandia, Austria, Jerman, dan Ceko.
Dari Miss Israel hingga Bintang Hollywood
Perjalanan karier Gal Gadot tidak dimulai di dunia perfilman, melainkan di dunia kecantikan. Ia memenangkan kontes Miss Israel pada tahun 2004 di usia 18 tahun. Meskipun gagal meraih gelar di Miss Universe 2004, kemenangannya di Miss Israel menjadi batu loncatan untuk memasuki dunia modeling. Ia berhasil menjadi wajah dari berbagai merek fashion, gadget, dan otomotif, seperti Miss Sixty, Huawei, Captain Morgan, Gucci, Jaguar, dan Castro.
Setelah malang melintang di dunia modelling, Gal Gadot kemudian menjajal dunia akting. Ia mulai dikenal lewat perannya sebagai Gisele Yashar dalam beberapa film Fast & Furious (2011-2021). Namun, puncak ketenarannya datang ketika ia memerankan Wonder Woman dalam film solonya di tahun 2017. Perannya sebagai Diana Prince, pahlawan super ikonik, melambungkan namanya di kancah internasional dan membuatnya dicintai banyak penggemar.
Karier yang Melejit dan Kontroversi yang Menyertai
Kesuksesan Gal Gadot sebagai Wonder Woman membawanya membintangi berbagai film box office, seperti Batman v Superman: Dawn of Justice, Wonder Woman 1984, Red Notice, Death on the Nile, dan Justice League. Ia juga terlibat dalam proyek-proyek film yang beragam, mulai dari komedi romantis hingga film animasi.
Namun, di tengah kesuksesan kariernya, Gal Gadot tak luput dari kontroversi. Dukungannya terhadap Israel dalam konflik terkini telah menjadi perdebatan sengit. Banyak warganet yang mengecamnya karena dianggap tidak berempati terhadap korban di pihak Palestina. Di sisi lain, ada juga yang membela haknya untuk menyampaikan pandangan politik.
Kontroversi ini bukan pertama kalinya bagi Gal Gadot. Ia juga pernah dikritik karena pernah bertugas sebagai instruktur tempur di Angkatan Pertahanan Israel selama dua tahun, setelah menuntaskan wajib militer di usia 20 tahun. Namun, perlu diingat bahwa dinas militer adalah kewajiban bagi warga negara Israel, baik pria maupun wanita.
Kehidupan Pribadi yang Harmonis
Di balik kesibukannya sebagai aktris, Gal Gadot adalah seorang istri dan ibu dari tiga orang anak perempuan. Ia menikah dengan pengusaha real estate Israel, Jaron Varsano, pada tahun 2008. Kehidupan pribadinya tampak harmonis dan jauh dari sorotan media.
Gal Gadot juga dikenal aktif di media sosial, terutama Instagram. Ia kerap membagikan momen-momen pribadinya, aktivitas profesional, serta menyuarakan berbagai isu yang ia pedulikan. Namun, unggahan dukungannya untuk Israel menjadi bukti bahwa media sosial juga bisa menjadi panggung kontroversi bagi para selebriti.
Refleksi
Kasus Gal Gadot menjadi pengingat bahwa selebriti juga manusia yang memiliki pandangan dan identitas politik. Namun, pandangan tersebut bisa memicu reaksi keras dari publik, terutama ketika menyangkut isu-isu sensitif seperti konflik antara Israel dan Palestina. Di era media sosial, setiap kata dan tindakan seorang tokoh publik akan menjadi sorotan dan bisa memicu perdebatan panjang.
Terlepas dari kontroversi yang menyertainya, Gal Gadot tetaplah seorang aktris berbakat yang telah menginspirasi banyak orang dengan perannya sebagai Wonder Woman. Perjalanannya dari seorang gadis biasa di Israel hingga menjadi bintang Hollywood merupakan pencapaian yang patut diapresiasi. Namun, sebagai public figure, ia juga harus siap menghadapi konsekuensi dari setiap pilihan dan pandangan yang ia utarakan.