Film Fast & Furious 9 kembali menggeber adrenalin penonton dengan aksi kebut-kebutan yang lebih gila dan cerita keluarga yang semakin kompleks. Kali ini, Dominic Toretto (Vin Diesel) harus berhadapan dengan adiknya sendiri, Jakob Toretto (John Cena), yang ternyata menyimpan dendam lama. Bukan hanya tentang balapan dan aksi, film ini juga mengeksplorasi luka masa lalu yang membentuk karakter para tokohnya.
Alur cerita Fast & Furious 9 membawa kita kembali ke masa lalu, saat Dom dan Jakob masih menjadi mekanik di bengkel sang ayah, Jack Toretto. Tragedi kecelakaan yang menewaskan Jack ternyata menyimpan misteri sabotase yang dilakukan oleh Jakob. Dendam membara yang kemudian memisahkan kedua saudara ini menjadi motor utama dalam konflik film ini.
Setelah memilih hidup damai dan pensiun dari dunia kriminal, Dom kembali terjun ke dunia aksi setelah mendapat kabar jatuhnya pesawat Mr. Nobody. Misi pencarian pesawat itu ternyata mengantarkannya pada Jakob, yang kini menjadi pemimpin kelompok kriminal yang mengincar teknologi Ares. Dari sinilah, aksi kejar-kejaran dan baku hantam antar saudara tak terhindarkan.
Also Read
Film ini menyuguhkan adegan aksi yang spektakuler, bahkan beberapa di antaranya terasa over the top. Mobil yang berterbangan dengan bantuan magnet, meluncur dari tebing, hingga menembus dinding menjadi sajian utama dalam Fast & Furious 9. Namun, di balik aksi yang memukau tersebut, ada beberapa adegan yang terasa dipaksakan dan kurang logis, bahkan beberapa adegan yang terasa menggunakan CGI berlebihan dan mengganggu mata.
Meskipun begitu, film ini tetap berhasil menghibur dengan dialog-dialog lucu khas Roman Pearce dan beberapa momen drama yang menyentuh. Hubungan keluarga Toretto yang selalu menjadi inti cerita tetap menjadi daya tarik utama. Namun, pertanyaan yang muncul adalah apakah formula ini masih akan terus relevan untuk sekuel-sekuel selanjutnya?
Insight Tambahan:
- Eksplorasi Trauma Masa Lalu: Film ini tidak hanya menampilkan aksi semata, tetapi juga menyentuh isu trauma dan luka masa lalu yang membentuk karakter Dom dan Jakob. Konflik batin yang mereka alami memberikan dimensi yang lebih dalam pada cerita.
- CGI dan Aksi yang Over the Top: Memang menjadi ciri khas franchise ini. Namun, pada Fast & Furious 9, beberapa aksi terasa berlebihan dan kurang realistis. Hal ini mungkin akan menjadi poin yang diperdebatkan oleh para penggemar.
- Dinamika Keluarga: Keluarga Toretto masih menjadi pusat cerita, meskipun dengan konflik yang lebih intens. Dinamika hubungan antara Dom dan Jakob, serta bagaimana mereka berdamai dengan masa lalu, menjadi inti dari film ini.
- Formula yang Berulang: Pertanyaan tentang apakah formula aksi dan drama keluarga ini akan terus bekerja di masa depan juga menjadi pertimbangan. Apakah waralaba ini membutuhkan inovasi cerita dan visual yang lebih signifikan?
Kesimpulan:
Fast & Furious 9 adalah film aksi yang menghibur dengan aksi yang gila dan cerita keluarga yang penuh drama. Meskipun beberapa adegan terasa over the top dan dipaksakan, film ini tetap layak ditonton bagi para penggemar franchise ini. Namun, muncul pertanyaan apakah formula ini akan tetap relevan untuk sekuel-sekuel berikutnya.
Pesan:
Jangan lupakan protokol kesehatan saat menonton film di bioskop, ya!