Last Child, grup band yang dikenal dengan lagu-lagu melankolisnya, kembali menghadirkan karya yang menyentuh hati lewat lagu "Duka". Dirilis pada tahun 2017, lagu ciptaan Virgoun ini tidak hanya sekadar deretan nada dan lirik, tetapi juga cerminan mendalam tentang rasa kehilangan dan perjuangan untuk melupakan. "Duka" membawa pendengar pada perjalanan emosional seorang pria yang ditinggal tunangan, namun masih terperangkap dalam kenangan manis masa lalu.
Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati biasa. Ia menawarkan perspektif yang lebih dalam tentang bagaimana seseorang berjuang untuk menerima kenyataan pahit. Lirik-liriknya yang sederhana namun menusuk, seperti "Hingga air mata tak mampu / Tuk terbang tinggi lagi / Dan mencari bintang", menggambarkan betapa dalamnya kesedihan yang dirasakan. Sang pria, meskipun ditinggalkan, masih terus mencoba, "Sampai kini masih kucoba / Yang buatku tak sadar bahwa / Walau hati tak akan pernah". Ini menunjukkan bahwa proses melupakan tidaklah mudah, dan terkadang kita terjebak dalam siklus kenangan yang menyakitkan.
Pilihan kata yang digunakan dalam lirik "Duka" sangat kuat dan emosional. Kata-kata seperti "air mata", "terbang tinggi", "bintang", dan "hati" tidak hanya hadir sebagai rangkaian kata, tetapi juga simbol-simbol yang merepresentasikan kepedihan, harapan, impian, dan rasa sakit. Penggunaan metafora ini membuat lagu ini terasa lebih personal dan mudah dipahami oleh pendengar yang pernah mengalami pengalaman serupa.
Also Read
Lebih dari sekadar lagu tentang patah hati, "Duka" juga menyentuh sisi psikologis manusia. Bagaimana kita cenderung mengulang kenangan indah, bahkan saat itu menyakitkan. Ini adalah refleksi dari mekanisme pertahanan diri yang seringkali membuat kita sulit untuk move on. Lagu ini mengajarkan kita bahwa berduka adalah bagian dari proses penyembuhan, dan tidak apa-apa untuk merasakannya sepenuhnya.
Dari segi musikalitas, melodi "Duka" sangat khas Last Child, dengan sentuhan pop-rock yang melankolis. Penggunaan instrumen yang sederhana namun efektif, seperti gitar akustik dan piano, menciptakan suasana yang mendukung emosi dalam lirik. Chord-chord gitar yang mudah dipelajari juga membuat lagu ini populer di kalangan musisi amatir dan menjadi salah satu lagu wajib untuk dinyanyikan saat berkumpul bersama teman.
"Duka" bukan hanya sekadar lagu, ia adalah representasi dari perasaan kehilangan dan perjuangan untuk melupakan. Lagu ini mengajak pendengarnya untuk merenungkan tentang bagaimana cinta dan kehilangan saling terkait, dan bagaimana kita bisa belajar untuk menerima kenyataan meski itu pahit. Dengan lirik yang menyentuh, melodi yang indah, dan makna yang dalam, "Duka" dari Last Child tetap relevan dan akan terus menjadi teman setia bagi mereka yang sedang berjuang melewati masa sulit. Lagu ini adalah pengingat bahwa tidak ada yang salah dengan merasakan duka, dan bahwa ada kekuatan dalam setiap tetes air mata.