Desember, bulan yang identik dengan liburan dan kehangatan, ternyata bisa menjadi momok bagi sebagian orang. Terutama bagi mereka yang sedang berjuang melawan patah hati. Lagu "December" dari Neck Deep, yang kembali populer setiap akhir tahun, menangkap dengan tepat perasaan getir tersebut. Lebih dari sekadar lagu putus cinta, "December" adalah potret jujur tentang kesepian, penyesalan, dan upaya untuk bangkit dari keterpurukan.
Lirik lagu ini membawa kita ke dalam pikiran seseorang yang masih terjebak dalam kenangan mantan kekasihnya. Frasa "A heartbreak in mid December" langsung menggambarkan bagaimana patah hati terasa semakin dalam di tengah suasana akhir tahun yang seharusnya penuh kebahagiaan. Sang tokoh utama merasa terabaikan dan tak berdaya, tercermin dalam kalimat "You don’t give a f*ck" yang penuh kepahitan.
Namun, di balik rasa sakit itu, ada juga upaya untuk melepaskan diri. Ia mencoba untuk move on, meskipun terasa sulit. Penggambaran "It’s been a long, lonely December" berulang kali menegaskan bahwa proses penyembuhan tidaklah instan. Ada masa-masa di mana kesepian terasa begitu mencekam.
Also Read
Menariknya, lagu ini juga menyoroti bagaimana seseorang yang ditinggalkan sering kali terjebak dalam self-blame. Sang tokoh utama merenungkan kesalahannya dan mengakui "My mistakes were not intentions." Namun, penyesalan itu bercampur dengan harapan, ia berharap sang mantan bahagia dengan pilihan barunya, "I hope he’s better than I ever could’ve been."
"December" bukan sekadar curahan hati, tetapi juga refleksi tentang bagaimana kita menghadapi kehilangan. Patah hati sering kali memaksa kita untuk introspeksi, belajar dari kesalahan, dan mencari cara untuk bangkit. Di tengah suasana Desember yang seringkali sentimental, lagu ini mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki cara masing-masing untuk melalui badai emosi.
Lagu ini juga merefleksikan bagaimana kenangan dapat begitu kuat mengikat kita. Gambaran kota yang ditinggalkan ("Getting lost in the big city") dan harapan untuk melihat tempat-tempat baru ("Wondering if I’ll see Chicago") menunjukkan keinginan untuk keluar dari zona nyaman, tetapi pikiran tentang mantan tetap menghantui.
Kepopuleran "December," apalagi dengan cover dari Rose BLACKPINK, menunjukkan bahwa lagu ini berhasil menyentuh banyak hati. Cerita tentang patah hati, kesepian, dan upaya untuk move on adalah pengalaman universal. Dan melalui lagu ini, kita mungkin menemukan sedikit hiburan bahwa kita tidak sendirian dalam merasakan sakitnya kehilangan.
"December" bukan hanya lagu akhir tahun, melainkan pengingat bahwa emosi manusia kompleks dan beragam. Di balik kebahagiaan perayaan akhir tahun, ada juga mereka yang berjuang dengan luka batin. Lagu ini memberi kita ruang untuk merenung, merasakan, dan pada akhirnya, menemukan kekuatan untuk melangkah maju.