Dunia maya tengah diramaikan oleh sosok Daria Gartman, seorang wanita asal Jerman yang lebih dikenal dengan julukan "Bule Barbie." Bukan tanpa alasan, keputusannya menetap di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, serta ketertarikannya pada budaya Sunda menjadikannya sorotan. Bukan sekadar turis, Daria menunjukkan kecintaan yang mendalam pada berbagai aspek kehidupan di tatar Sunda.
Perempuan yang kini berusia 20-an ini, bukan hanya sekadar mempelajari bahasa Sunda, tetapi juga aktif menggunakannya dalam kesehariannya. Aksen bulenya yang khas justru membuatnya semakin unik dan dicintai. Tak heran, kehadirannya di berbagai platform media sosial, termasuk TikTok dan Instagram, selalu dinantikan. Dua akun TikTok miliknya telah mengumpulkan lebih dari 2 juta pengikut, sedangkan Instagramnya juga tak kalah ramai dengan ratusan ribu pengikut.
Menariknya, Daria memilih Bandung sebagai destinasi pertamanya di Indonesia, bukan Bali seperti kebanyakan turis asing lainnya. Ini menunjukkan ketertarikan yang genuine pada budaya lokal Indonesia. Ia bukan hanya sekadar mengagumi, tapi benar-benar mencoba menyelami kehidupan sehari-hari masyarakat Sunda. Kecintaannya pada makanan khas Sunda juga patut diacungi jempol. Bonteng (mentimun) menjadi makanan favoritnya, dan ia tak ragu mencoba kuliner ekstrem seperti ayam geprek, rujak buah, hingga tahu bulat.
Also Read
Lebih dari itu, Daria juga menunjukkan ketertarikan pada aspek spiritual. Meskipun belum memeluk agama Islam, Daria telah menghafal surat Al Fatihah dan bahkan mempelajari tata cara sholat. Ini mencerminkan keterbukaannya pada budaya dan agama yang berbeda, serta semangat belajarnya yang tinggi.
Kehadiran Daria di Indonesia memberikan perspektif baru tentang bagaimana budaya kita dihargai oleh orang asing. Ia membuktikan bahwa ketertarikan pada suatu budaya bukan hanya tentang melihat keindahan fisiknya saja, tetapi juga tentang memahami filosofi dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Daria, dengan segala keunikan dan kecintaannya pada Sunda, telah menjadi inspirasi bagi banyak orang, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Ia adalah contoh nyata bahwa perbedaan budaya bukanlah penghalang, melainkan justru kekayaan yang perlu dirayakan. Lebih dari sekadar sensasi media sosial, Daria adalah representasi dari persahabatan lintas budaya dan semangat untuk saling belajar dan menghargai.